promosi bisnis online gratis

PKN : Kampanye Safety Sex Mengungkap Praktek Free Sex?



1386104798597696462

Sumber Gambar : www.avanzaxenia.net



Oleh : Lipul ‘El Pupaka’


[Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Bengkulu]


===============================================


Melihat dan mendengar pemberitaan tentang Pekan Kondom Nasional yang belakangan ini menimbulkan banyak pro kontra di berbagai lapisan masyarakat Indonesia, dari yang muda sampai yang tua, dari Sabang sampai Merauke. Termasuk saya, juga ikut-ikutan membuat coretan dan mengomentari tentang “Bagi-Bagi Kondom Gratis ” pada Pekan Kondom Nasional (PKN). Dan coreta ini saya beri judul PKN : Kampanye Safety Sex Mengungkap Praktek Free Sex . Cikidooooottt >>>>


Terlalu sederhana kalau kita mengartikan pemerintah membagikan kondom lalu itu berarti melegalkan seks. Saya rasa ini pengertian yang kurang tepat. Seks adalah hal yang selalu legal dan pribadi karena hubungan seks juga mempunyai koridor hukum seperti yang lainnya. Moral dan nilai-nilai luhur bangsa habis perlahan-lahan? Juga tidak sederhana kalau kita mau berbicara masalah ini. Yang menjadi fokus utama disini adalah mencegah berkembangnya HIV/AIDS yang berarti adalah masalah kesehatan. Ini target jangka pendek. Jangka panjangnya adalah persoalan pendidikan yang bisa menjangkau soal moral, nilai luhur dan hukum itu tadi. Dalam konteks terakhir ini, pembagian kondom gratis hanyalah salah satu aspek dari pendidikan tentang seks dan kesehatan.


Saya setuju bahwa pembagian kondom bukanlah “solusi satu-satunya ”. Pendidikan di sekolah, rumah dan lingkungan masyarakat adalah hal yang lebih penting dan mendesak karena tujuannya adalah jangka panjang. Dan dalam konteks pendidikan ini pula, saya malah berpikiran bahwa pembagian kondom seharusnya menjadi “kritik ” buat kita agar memandang dan memperlakukan seks dan berbagai aktifitasnya (termasuk hubungan intim) secara lebih bijaksana.


Sulit buat membahas soal hukum dan perzinahan yang ilegal dan hubungannya dengan pembagian kondom gratis pada acara Pekan Kondom Nasional (PKN) karena permasalahannya sangat tidak mudah (bidang saya juga bukan hukum). Namun hukumnya pasti ada, tinggal bagaimana menerapkannya secara konsisten dan keras kepada pelakunya. Yang saya bisa katakan adalah lemahnya “social control/social sanctions ”. Ini akibat sistem pendidikan yang belum benar arahnya dan belum mencapai tujuannya. Berkembangnya hubungan seks yang tidak benar atau yang sering disebut dengan seks bebas (Free Sex), saya yakin, bermula dari kurangnya pendidikan agama, kesehatan, moral dan sebagainya yang baik (saya kurang yakin jika sebab mulanya adalah dari pembagian kondom). Idealnya pendidikan ini mampu menghasilkan orang-orang yang berpikiran kritis dan bijaksana dalam banyak hal termasuk juga seks.


Namun, saya pun tidak optimis mengenai kebijakan pembagian kondom ini, tapi saya juga tidak keberatan mengingat tujuan jangka pendeknya yang erat kaitannya dengan masalah kesehatan semata. Tentu saja kebijakan ini perlu disertai penjelasan apa maksudnya, apa yang ingin dicapai dan apa yang tidak menjadi tujuan utamanya. Jika perilaku seks tidak bertanggung jawab itu meningkat, saya rasa penyebabnya adalah masalah pendidikan tentang seks, agama dan sebagainya, yang kurang terarah dan jelas perlu diperbaiki lagi. Pendidikan adalah masalah yang saya rasa lebih penting buat kita semua untuk diperbaiki bersama. Kalau dikaitkan erat dengan pendidikan, seperti yang saya tulis di atas, maka masalah seks bukan hanya masalah kesehatan. Ada banyak sekali muatan di dalamnya termasuk masalah moral dsb. Jadi, saya pun tetap bersikap kritis, namun tetap memberikan waktu pada kebijakan ini untuk berusaha mencapai tujuannya. Dan jelas bukan satu-satunya jalan pencegahan berbagai masalah penting termasuk perilaku seks yang tidak bertanggung jawab. Jadi, saya hanya berusaha memilah-milah mana tujuan jangka pendek dan panjang. Saya juga tidak menginginkan generasi muda dan tua kita tidak menghormati lagi nilai-nilai luhur budaya dan agama kita.


Terakhir, terkait bagi-bagi kondom gratis itu, kembali kepada individu kita masing-masing memaknainya. Kampanye untuk kenyamanan seks (Safety Sex) atau Mengungkap praktek-praktek seks bebas (Free Sex) dan saya sendiri menuruti pendapat mana baik saja-hehe-. Saya sedikit menghimbau, AYOOO! kita sebagai warga negara yang baik tetaplah menjadi pengawas dalam kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah republik ini. Berikan tanggapan yang bijak dari setiap sudut pandangan kita. Kita terima bila kebijakan itu bisa diterima akal sehat namun kita juga berhak menolak bila tidak sesuai dengan koridor yang ada. Sampaikan aspirasi kita secara bijak, gunakan media-media yang ada, contohnya disini (baca: www.kompasiana.com) sebagai lapak aspirasi kita agar unek-unek yang ada tersalurkan. Jika toh nantinya aspirasi kita tak di gubris atau bahkan tidak ada yang melirik, yang terpenting kita telah menyampaikan apa-apa yang ada di pikiran kita. Tidak ada salahnya, bukan?


Terima kasih :)


Salam hangat untuk para kompasianer !!!



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/04/pkn-kampanye-safety-sex-mengungkap-praktek-free-sex-616380.html

PKN : Kampanye Safety Sex Mengungkap Praktek Free Sex? | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar