promosi bisnis online gratis

MEDIA ”TER” INTERVENSI


Media yang seharusnya menjadi media publik yang salah satu tujuannya untuk memberi pendidikan politik yang baik dan benar justru hal ini nampaknya tidak di lakukan oleh bos media yang juga sebagai pemain politik. media seperti kambing yang digiring sesukanya oleh sang gembala, media harus mengikuti keinginan sang pemilik yang juga merupakan petinggi partai politik. Baru saja KPI memanggil 6 lembaga penyiraaan nasional diantaranya rcti, global tv, mnc tv, tv one, antv dan metro tv yang dianggap menyolong start kampanye. dalam hal ini KPI harus bersikap tegas kepada semua media yang menyalah gunakan media sebagai kepentingan politik, ini bukti politik indonesia masih jauh dari kata sehat. publik melihat jelas siapa yang punya kekuasaan dan kekayaan itulah yang sering iklan, ini harus ditindak tegas agar para pengusaha media yang juga pimpinan partai itu tahu jika politik di indonesia ada aturan mainnya. Media elektronik tidak hanya di gunakan untuk memperkenalkan partai atau tokoh politik namun juga di manfaatkan untuk menyerang lawan politik satu sama lain, ini juga menambah bukti jika politk indonesia belum sehat. KPI pernah memanggil TVRI yang dianggap menyalahi aturan karena menanyangkan acara konvensi capres demokrat, lalu apa bedanya dengan tv one yang selalu menayangkan acara kongres partai golkar dan iklan-iklan Aburizal bakrie dan sama halnya dengan Nasdem yang selalu menyiarkan acara politik Nasdem. saya tidak ingin membela partai politik manapun, namun harusnya KPI bersikap lebih cepat layaknya KPI memanggil TVRI namun baru sekarang KPI berani memanggil ke 6 lembaga penyiaran nasional itu. Media harus memberikan pelajaran politik yang sehat dan tidak boleh menjadi alat untuk serang-menyerang antar lawan politik



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/06/media-ter-intervensi-616142.html

MEDIA ”TER” INTERVENSI | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar