ANDA para penyuka serial Doraemon yang ditayangkan salah satu stasiun televisi nasional, pasti sering mendengar suara pria ini. Namanya Santosa Amin. Apa tanggapan Anda bila Santosa Amin, yang juga pengisi suara Spongebob Lativi 2005, dihakimi masa?
Kabar ini sangat mungkin akan mengejutkan banyak orang.
Sekelompok orang yang sudah beberapa lama mendebatnya, berputar-putar mengelilingi Santosa. Orang-orang itu segera melemparkan tali-tali yang dengan cepat mengikat tubuh Santosa.
Santosa terlihat kewalahan. Juga saat para pengeroyoknya menusukkan tombak, mengaitkan tombak itu ke tali-tali, mengangkat tubuh Santosa. Santosa meronta-ronta. Namun, seiring dengan semakin kuatnya ia berusaha melepaskan diri, semakin susah saja keadaannya. Santosa tak bisa bergerak.
Kalau sudah begitu, siapakah pengganti Santosa yang akan mengisi suara Suneo dalam serial Doraemon? Jangan khwatir, Santosa Amin memang dihakimi masa. Tetapi, itu dalam sebuah pementasan teater.
Bersama aktor muda berbakat Arief ‘Ayip’ Wiyatna (sebagai Karoman), Pepeng (sebagai Zarkasi), Camelia Barlina (sebagai istri Zarkasi), dan sejumlah pemain Sketsa Act lainnya, Santosa Amin akan berperan sebagai seorang hakim bernama Atma. Mereka akan tampil dalam Terdakwa yang disutradarai oleh Ujang JB.
Terdakwa masuk final dalam Festival Teater Jakarta ke 41, tahun 2013 ini. Sebelumnya, oleh kelompok dan sutradara yang sama, Terdakwa juga menjadi pemenang untuk tingkat wilayah, bulan Juli lalu.
*
WALAU mementaskan karya yang sama, Ujang akan menyajikan sesuatu yang berbeda dan lebih berwarna daripada pementasan sebelumnya. Dalam pementasan kali ini, selain ditambah beberapa pemain, Terdakwa yang merupakan naskah surealis, akan memasukkan warna realis. Tujuannya adalah agar cerita Terdakwa bersuasana senatural mungkin.
Pada tata artistik, jika pementasan sebelumnya menampilkan siluet atau layar, seperti dibawakan oleh banyak kelompok teater lainnya, kali ini tata artistik akan dibuat seolah menggambarkan lorong waktu. Namun, sebenarnya bukan lorong waktu. Ini untuk membedakan dimensi ruang yang berbeda, antara satu alam dengan alam lainnya.
Adapun set panggung kali ini tidak akan severbal sebelumnya. Set panggung sebelumnya menampilkan orang-orang laut dan menggambarkan tempat yang hampir menyerupai kapal. Set kali ini tidak terlalu menonjolkan atau mengkhususkan tentang kelautan. Sebab walaupun Terdakwa menggambarkan penuntutan keadilan orang-orang laut, tetapi juga mengandung makna keadilan dan kemanusiaan secara umum.
*
TERDAWA merupakan karya Ikranegara. Naskah yang ditulis pada 1980-an ini diilhami oleh peristiwa nyata di Sampang. Yaitu tentang seorang hakim yang bertindak semena-mena. Atas kesemena-menaan itu, masyarakat menuntut keadilan kepada Pak Lurah, sampai terjadi pembantaian oleh masyarakat terhadap keluarga Pak Lurah. Bahkan ada seorang anak lurah tersebut yang menjadi korban. Pada era berkuasanya Presiden Soeharto, kejadian ini menjadi berita yang selalu ditutupi.
Ada dialog dalam Terdakwa yang sangat menarik. Hakim Atma menyadari keterbatasannya sebagai manusia, namun sebagai hakim ia sangat menjaga idealismenya. Terlepas bahwa hakim yang lain mungkin melakukan ketidakbenaran, Hakim Atma tetap mempertahankan kehakimannya.
Oleh sebab itu, walau sudah lama ditulis dan sering dipentaskan, Terdakwa tetap relevan dan selalu up to date. Karena peritiwa semacam ini dari tahun ke tahun selalu ada dan kebanyakan di antaranya tidak pernah selesai.
Anda penasaran dengan kisah lengkapnya, dan penasaran bagaimana ‘nasib’ Santosa Amin? Terdakwa akan tampil pada Minggu, 8 Desember 2013 pukul 20.00 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
*

0 komentar:
Posting Komentar