Hybrid phone yang praktis.
HYBRID PHONE membuat stasiun radio bisa bersiaran langsung dengan mudah. Hanya dengan alat sebesar buku novel, live report bisa dilakukan dengan kualitas suara yang jernih. Bahkan, saat reporter melaporkan dari lokasi yang hingar-bingar!
Saya melihat hybrid phone itu secara tidak sengaja, Jumat (6/12/2013). Saat menikmati segelas cammomile panas di sebuah café di Gandaria City, Jakarta Selatan, tiba-tiba seorang reporter radio duduk di bangku di depan saya yang memang kosong.
Dalam hitungan menit, sebuah kotak putih sudah tertata di meja dengan sambungan kabel menuju mic dan headphone. Setelah beberapa lampu indikatornya menyala, dia pun menelepon ke kantornya. ‘’Saya sudah siap melaporkan,’’ kata pria itu.
Penasaran dengan ‘’kotak ajaib’’ itu, saya segera mendekati reporter setelah selesai menyiarkan laporan untuk mencari informasi. ‘’Ini hybrid phone,’’ kata Ary Suparyadi S.Sos yang ternyata wartawan RRI itu.
Sewaktu bekerja di stasiun televisi, saya sudah kenal hybrid phone. Alat itu digunakan untuk menghubungkan telepon dari pemirsa dengan mixer di production control room dalam program interaktif. Tetapi, hybrid phone yang dikemas secara compact dalam bentuk ‘’kotak ajaib’’ untuk siaran radio, saya baru melihatnya sekali itu.
Hybrid phone bekerja dengan energi baterai AAA.
Hybrid phone milik Ary bekerja dengan jalur GSM, namun diberi casing yang telah dilengkapi dengan konektor untuk mic dan headphone. Di dalam kotak itu juga dilengkapi dengan ‘’voice adjuster’’ sehingga kualitas suara yang dihasilkan lebih baik.
Hybrid phone itu dibeli Ary dua tahun silam, setelah melihatnya di Broadcast Asia, pameran teknologi broadcast terbesar di Asia yang setiap tahun berlangsung di Singapura. Saat itu, harganya sekitar Rp 25 juta. ‘’Ini property milik saya pribadi,’’ kata Ary yang juga pengajar ilmu komunikasi di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta itu.
Teknologi broadcast memang terus berkembang mengikuti zaman. Dengan hybrid phone, siaran langsung sebuah radio tidak perlu lagi OB Van segede gaban.
Mencoba hybrid phone.
Joko Intarto @IntartoJoko

0 komentar:
Posting Komentar