promosi bisnis online gratis

KETIKA SINAGOG , GEREJA DAN MESJID BERJABAT TANGAN


Yahudi , Nasrani dan Islam . Adalah tiga agama samawi yang menandai lahirnya sebuah ajaran atas konsep monothoeisme di dunia , ajaran tentang keesaan Tuhan , kebaikan dan ajaran yang menjawab alasan serta tujuan penciptaan manusia dan seluruh alam semesta .


Tiga agama di atas punya sejarah panjang yang tertulis dalam sebuah naskah maupun tinta darah perjuangan . Yah , peperangan besar sempat melanda ketiga agama ini , satu sama lain bermusuhan hingga menciptakan pandangan yang bergeser jauh dari nilai-nilai moralitas yang diusung oleh ketiganya .


Yahudi sebagai agama tertua dari ajaran Samawi sempat mengklaim sebagai kaum yang berhak menjadi pemimpin bagi seluruh umat yang ada di dunia . Hal inilah yang menjadi titik balik dari deklarasi oleh sebagian Islam dan Nasrani untuk memerangi agama yang satu ini . Sebab pandangan inilah yang menjadi dasar perbedaan yang lahir dan menciptakan jurang pemisah antar ketiga agama yang sebenarnya bersaudara ini .


Musa as nabi dari bangsa Yahudi adalah sosok yang dijunjung tinggi baik dalam ajaran Nasrani maupun Islam . Begitu pula Isa as (Yesus) merupakan sosok yang dijunjung tinggi oleh kaum muslim . Kedua nabi tersebut merupakan utusan Tuhan untuk mengajarkan kebaikan . Di dalam Islam sendiri Rasullulah Saw selalu mengajarkan tentang kewajiban umat muslim untuk menghargai dan menghormati serta menjadikan petuah dari Musa as dan Isa as sebagai panutan .


PERPECAHAN AGAMA SAMAWI


Dalam sejarah perkembangan ajaran agama samawi , banyak diwarnai dengan gesekan antar ketiga agama tersebut , hal ini lebih di dasarkan pada sebuah konsep duniawi bahkan terkadang tidak menyentuh sisi spiritual dari esensi ajaran agama ketiganya .


Sejarah mencatat peperangan terbesar yang melibatkan ketiga agama ini adalah perang salib meskipun perang ini lebih pada konfrontasi antara Islam (kesultanan Ottoman) dan Nasrani (Kekaisarab Byzantium) namun perang perebutan tanah suci yerusallem ini secara otomatis melibatkan kaum Yahudi yang juga menetap di sana dan menganggap Yerusallem sebagai tanah yang dijanjikan kepada mereka .


Persoalan pun timbul ketika perang ini dianggap sebagai simbol permusuhan antara kaum yahudi , Nasrani dan Islam . Padahal peperangan ini tidak berdasarkan pada ajaran masing-masing agama , perang ini murni perebutan wilayah sebagai bentuk klaim politik atas tanah Yerusallem .


Permasalahan ini semakin di perparah dengan gerakan Zionisme yahudi pada 1948 yang mengklaim sebagian tanah Yerusallem yang saat itu ditempati oleh masyarakat Palestina atas dukungan barat . Pendudukan ini segera di respon oleh kaum muslim sebagai bentuk konspirasi Yahudi dan Pemerintahan barat (Nasrani) untuk mengambil alih Yerusallem secara penuh . Dan hal inilah yang membuat jurang antar ketiganya semakin dalam dan menimbulkan konflik berkepanjangan hingga saat ini .


Lalu benarkah Zionis merupakan gerakan Yahudi yang di dukung oleh pemerintahan Nasrani ?


Zionisme adalah gagasan yang diprakarsai oleh Theodore Herzl meskipun faktanya tidak ada Rabi yahudi yang menyetujui pendudukan ini setelah adanya Mou militerisasi (1947) dengan pemerintah AS sebagai tindakan preventif bila terjadi perlawanan oleh beberapa negara muslim timur tengah . Bahkan pada tahun 2003 lalu kelompok yahudi terbesar Neturei Karta di AS menolak Zionisme sebagai bagian dari Yahudi .


Bisa dikatakan bahwa klaim Zionisme Yahudi atas tanah palstina ini merupakan bagian dari pendudukan yang bersifat politis . Yahudi yang melakukan pendudukan ini adalah mereka-mereka yang bergerak dalam ruang lingkup politik dan bukan kerohanian sebagai wajah dari Yahudi yang kerap dideskripsikan sebagai salah satu agama Samawi . Hal ini senada dengan apa yang dilakukan ke khalifahan Muawiyah yang lebih bersifat politis bila kita menilirik dari sejarah perpecahan Sunni dan Syiah dalam tubuh kaum muslim , atau kediktatoran Khadafi dan Saddam Hussein yang kemudian di deskripsikan sebagai muslim dalam kekerasan .


Permusuhan seperti ini sebenarnya tidak hanya terjadi antara sesama umat beragama , tetapi gesekan ini juga terjadi pada Internal masing-masing agama . Terpecahnya Yahudi (Konservatif – Ortodoks) . Nasrani (Katolik dan Protestan) dan Islam (Sunni – Syiah) pada dasarnya tidak berdasar pada ajaran kitab suci yang dibawa masing-masing agama , disintegrasi ini justru lahir dari pemikiran beberapa pengikutnya yang keluar dari ajaran agama-agama tersebut .


Yahudi , Nasrani maupun Islam kini kerap didekripsikan dalam pandangan-pandangan yang berbeda dan jauh dari esensi ajaran agama yang dibawah oleh ketiganya . Bila seorang Yahudi melakukan perbuatan buruk , maka wajah Yahudi secara keseluruhan akan buruk . Begitu pula dengan Nasrani dan Muslim . Maka pada dasarnya apa yang menjadi alasan permusuhan kita selama ini tidak didasarkan pada sebuah ajaran agama yang keluar dari nilai-nilai moralitas , tetapi lebih kepada asumsi atas dinamika absurd yang dibangun oleh sebagian orang , entah itu Yahudi , Nasrani ataupun Islam hingga kemudian menjadikan agama sebagai senjata untuk menciptakan permusuhan antara sesamanya .


Dalam beberapa abad kita percaya bahwa Yahudi memusuhi Islam , Islam memusuhi nasrani dan sebaliknya . Namun bila kita memahami sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana Tuhan menurunkan Musa AS , Isa AS dan Muhammad Saw sebagai panutan bagi seluruh umat manusia maka entah itu yahudi , Nasrani maupun Islam mereka pada dasarnya berjalan beriringan pada rel yang sama .



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/05/ketika-sinagog-gereja-dan-mesjid-berjabat-tangan--615961.html

KETIKA SINAGOG , GEREJA DAN MESJID BERJABAT TANGAN | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar