promosi bisnis online gratis

Berqurban: Ikhlas atau Pencitraan


Bulan Oktober lalu seluruh masyarakat Muslim di seluruh dunia telah merayakan hari raya Idul Adha atau Idul Kurban. Betapa gembiranyaberhak menerima Qurban di moment berkurban ini. Kalau kata Fathin Shidqia, “harinya sapi dan kambing pada eksis di FB, twitter dll”. Sesaat sepulang saya dari Meunasah siang itu pikir saya terkejut ketika melihat berita di TV ternyata cukup banyak orang yang ingin berkurban, bahkan hewan-hewan yang dikurban ada yang mencapai beban 1,7 Ton dan begitu dengan yang lain yang tak berbeda jauh.


Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah kurban yang dilakukan merupakan suatu keikhlasan atau hanya sekedar pencitraan semata yang berbuntut pada kepentingan individu. Melihat kembali pada sejarah nabi Ibrahim As yang begitu berat diuji Oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya Ismail As yang namun beliau cukup sabar menghadapi ujian tersebut hingga Ikhlas mengorbankan anak lelaki satu-satunya yang dimiliki dan Alhamdulillah Allah menggantinya dengan kibas.


Jika melirik kondisi berkurban kini mungkin intrik-intrik Pencitraan bisa luput dari pandangan kita. alih-alih berkurban untuk mengorbankan manusia (suara rakyat) untuk kepentingan individu, ekonomi maupun politik merupakan hal yang sangat ditakuti. Di sela-sela berkurban kemarin mantan ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, “jangan korbankan manusia untuk pencitraan atas kepentingan politik”. Bila itu benar terjadi sungguh nista bagi yang melakukannya. Dalam sebuah dalil Allah SWT mengatakan jangan pernah dekati Syubhat apalagi menyentuh Yang Haram.


Sebentar lagi InsyaAllah di tahun 2014 seluruh rakyat Indonesia akan melaksanakan Pemilu pada level eksekutif dan legislatif yang sepatutnya kita mesti bijak untuk mencoblosnya. Seorang pedagang daging sapi berkata, “kalau bungkusnya bagus tapi isinya kadaluarsa ngapain dipilih”. Pernyataan pedagang tadi bisa kita ambil dan cerna bahwasanya memilih itu butuh pertimbangan yang jelas toh beli sembako saja mesti milih-milih.


Mari teman-teman kita teladani pengorbanan Nabi Ibrahim As sungguh ini berisi hikmah besar didalamnya. Bagi pemilih Calon Legislatif pada 2014 mendatang hendaklah memiliki pandangan yang bijak yang pandai melihat siapa yang berhak karena ini semua akan berpengaruh pada masa depan bangsa dan negara Indonesia.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/30/berqurban-ikhlas-atau-pencitraan-615345.html

Berqurban: Ikhlas atau Pencitraan | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar