Fuad Bawazier salah seorang Ketua di DPP Partai Hanura adalah orang yang dikenal paling keras mengomentari ketua umum partainya sendiri. Pasangan Win-HT dia bilang pasangan”gurem” . Hary Tanoe sendiri ikut menimpali dengan komentar bahwa pandangan Fuad tidak perlu ditanggapi. Padahal dalam politik, harusnya “kontroversi” ini harus dijaga.
Mirip dengan berita bombastis, “nggak mutu”, gossip, di infotainment, dalam politik, apalagi di Indonesia, kontroversi itulah yang akan meningkatkan popularitas. Kalau ngga seru nggak mungkin ditonton. Cak Hary Tanoe tentu paham betul dengan naiknya rating karena tayangan Infotainment dan Gossip.
Daripada “mengekor” kata “Blusukannya” Jokowi mending Wiranto dan Hary Tanoe melanjutkan kontroversi yang sudah “dipanaskan” oleh Kang Fuad dari Tegal itu.
Tidak boleh mengekor dan orisinil, itu sebenarnya kunci dari banyak hal populer di Indonesia.
Kenapa? Ada apa? Justru masyarakat akan bertanya kenapa tidak ada tanggapan.
Bukankan Fuad Bawazier sangat dekat dengan mas Wiranto saat bikin Sekuritas di tahun akhir kekuasaan Mbah Harto. Bukankah Kang Fuad adalah Komisaris Utama Bursa Efek Jakarta di jaman itu yang ikut menyukseskan sekuritasnya Cak Hary untuk listing di Pasar Modal Indonesia.
Atau bulan madu sudah selesai?
0 komentar:
Posting Komentar