Uang ohhh uang, mengapa engkau begitu berkuasa atas kehidupan manusia. Begitu beruntungnya engkau sehingga semua orang membutuhkan kamu. Semua orang mencoba bersahabat baik dengan dirimu. Bahkan, banyak sekali yang rela menjadi hamba-mu. Kenapa begitu kuat daya tarikmu bagi manusia padahal engkau diciptakan oleh manusia? Ahhh, masih tidak bisa kubayangkan betapa besarnya daya tarikmu bagi manusia sampai-sampai penciptamu pun rela untuk tunduk kepada mu. Uang, engkau telah membuat iri hati ku karena saudara-saudara ku lebih mencintai engkau daripada diriku sendiri. Uang, engkau juga telah membuat iri hati saudara-saudara ku karena aku lebih mencintai dirimu daripada cintaku kepada mereka. Engkau memang luar biasa, uang.
Tapi uang, bagiku engkau adalah ciptaan yang sontoloyo. Memang bukan salahmu untuk menjadi sontoloyo karena memang penciptamu yang sebenernya sontoloyo. Karena sontoloyonya penciptamu, maka kami manusia harus bekerja keras, kami harus bercerai karena kami merebutkan kamu, kami manusia harus berperang untuk mengejar kamu, kami manusia harus berpisah dari keluarga, kami manusia harus melawan Tuhan kami, kami manusia harus membunuh lawan kami, kami manusia harus mengambil anak gadis dari lawan kami untuk menebus mu. Kami harus menjual diri kami untuk ‘mengundang’ kamu ke rumah kami. Jadi, kamu itu sontoloyo karena penciptamu yang sontoloyo juga.
Hei uang, kamu tahu gak bahwa di negara ku banyak korupsi karena cinta nya mereka kepada mu? Kamu tahu gak kalau di negara ku banyak perdagangan manusia karena cinta nya mereka kepada mu? Kamu tahu gak kalau di negara ku ini banyak yang bercerai atau kawin lagi atau selingkuh karena mereka berkelimpahan ‘kasih sayang’ dari mu? Kamu tahu gak kalau di negara ini Tuhan kami pun kami singkirkan dan tipu untuk mendapatkan ‘keintiman’ dirimu kepada kami? Kamu memang sontoloyo, uang. Kamu tahu sekali memperdaya kami yang juga sontoloyo. Kamu begitu cerdasnya mempermainkan perasaan, pikiran, perbuatan dan nasib hidup kami. Kami memang butuh kamu, uang. Tapi kami tidak mau mencintai dirimu. Kamu yang harus nya mencintai kami karena kami yang menciptakan kamu. Kamu jangan jadi pemberontak, uang. Kamu harus tunduk kepada kami, buka kami yang tunduk kepada kamu. Apapun yang kami perintahkan kepadamu, harus kamu lakukan. Bukan sebaliknya, kamu menggoda-goda dan memerintah kami untuk mendapatkan cintamu.
Mulai detik ini, kami akan yang mengendalikan perbuatan mu, uang. Kamu tidak berhak lagi berkuasa atas diri kami. Kamu adalah alat, bukan tuan dari kami. Jikalau engkau masih tetap memberontak, kami akan singkirkan kamu dari kehidupan kami. Kami masih punya alat-alat yang lain untuk kehidupan kami. Kami dipersenjatai banyak ‘amunisi’ dalam hidup ini. Engkau hanyalah satu dari jutaan senjata kami dalam hidup. Aku mulai sadar kalau kamu tidak bisa menghindarkan aku dari penyakit. Aku baru sadar kalau engkau ternyata tidak bisa menambahkan usia hidup ku. Aku juga baru sadar kalau kamu itu ternyata tidak setia kepada ku karena disaatku susah, engkau tidak menghadirkan kebahagiaan. Kamu memang sontoloyo, uang. Aku yang sudah sontoloyo kamu buat menjadi makin sontoloyo. Mulai hari ini, engkau tidak berkuasa atas hidupku lagi. Dasar sontoloyo ketemu sontoloyo.

0 komentar:
Posting Komentar