Wakil Presiden dan Mantan Gubernur B I, Boediono- doc Antara/ G Aditya
Yg terhormat para Admins dan Kompasianers, Ingat!!! ”Jgn pada Korupsi yaa”.
Ramainya berita tentang bail out Bank Century, disinyalir melibatkan Wakil Presiden saat ini, juga mantan Gubernur Bank Indonesia, Boediono. Peran Boediono kembali mencuat setelah sabtu pekan lalu diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor Wakil Presiden, selaku mantan Gubernur Bank Indonesia. Timwas Century kemudian bereaksi lagi dengan mengundang sejumlah pakar untuk dimintai pendapatnya dan saran, soal posisi Boediono apakah harus non aktif dari posisinya saat ini sebagai Wakil Presiden.
Pramono Anung, sebagai pimpinan rapat Timwas menyatakan bahwa, Timwas berencana memanggil Wakil Presiden Boediono untuk meminta penjelasan terkait Bank Century, karena pada saat khasus itu terjadi beliau menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, yang dinilai bagian dalam memutuskan Bank Century adalah bank gagal dan berdampak sistemik. Pramono melanjutkan, pembahasan soal rencana pemanggilan Boediono baru akan dilakukan pada 04/11/2013, pemanggilan Boediono akan diputuskan dalam rapat sebelum rapat dengan KPK yang diundang jam 10:00, supaya Timwas komplit dan akan diputuskan saat itu.
Hal tersebut diatas membuat Srikandi khusus partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, juga sebagai Ketua Fraksi partai Demokrat yang sering kali mengeluarkan pernyataan kontroversi, mengeluarkan pernyataan, saya minta Timwas kembali ke amanat paripurna, Timwas adalah bagian kecil dari DPR RI yang mendapat mandat dari paripurna untuk melakukan pengawasan jalannya proses hukum bail out Century, artinya jika Timwas ingin berubah fungsi menjadi penyidik maka harus dibawa ke paripurna namun tetap saja tugas anggota DPR adalah pengawasan. Timwas diminta, Tim pengawas khasus Bank Century kembali ke fungsi awal, bukan menyidik tapi melakukan pengawasan khasus Century dan tidak berhak memanggil Wakil Presiden Boediono, untuk bertanya soal khasus Bank Century biarkan proses hukumnya ditangani oleh KPK, tegas Nurhayati di Gedung DPR 29/11/13.
Pernyataan Srikandi khusus partai Demokrat tersebut tentu mengundang pertanyaan, kenapa harus galau, kalau memang pada khasus Century Boediono tidak terlibat, biarkan baliau menjelaskan di DPR agar semuanya mengerti dan mementahkan asumsi negatif yang cenderung beredar di masyarakat saat ini. Mulailah belajar menempatkan yang benar adalah benar dan yang salah katakan salah, pernyataan Nurhayati diatas seakan ada faktor X yang dilindungi dan disembunyikan, membuat publik semakin curiga ada apa sebenarnya. Sebagaimana diketahui khasus Century sudah berjalan lima tahun, apa salahnya selain mengawasi, DPR ikut membantu asal tidak masuk ke substansi tugas pokok KPK. Masyarakat sudah menunggu lama dengan sabar, ingin tahu akhir dari khasus bail out Bank Century terlepas dari siapapun yang terlibat dan bertanggung jawab, namun jelas siapa sebenarnya yang menggaruk dana bail out sebesar Rp 6,7 triliun.
Salam dari KSK…
0 komentar:
Posting Komentar