Beberapa hari yang lalu di media santer berita tentang Ruhut VS Jokowi. Ruhut yang menantang debat jokowi dan tak ditanggapi oleh jokowi akhirnya terkena batunya sendiri. Bukan Jokowi yang menanggapi tantangan ruhut tapi masyarakatlah yang menanggapinya, bahkan masyarakat di mana asal muasal Ruhut pun ikut marah dengan kelakuan ruhut. Apa pasal? Menurut Masyarakat Sumut, Ruhut itu bukan sekelas Jokowi dan tak pantas jika dirinya disejajarkan dengan Jokowi. Lebih dari itu, masyarakat Sumut pun akan berusaha menjegal Ruhut untuk menjadi anggota DPR. Kekecewaan masyarakat Sumut terhadap Ruhut sudah menjadi-jadi. Di mata mereka Ruhut hanya menjadi bahan olok-olokan. Segala yang berbau negatif maka akan dikaitkan dengan Ruhut “Kau jangan seperti Ruhut”.
Sepak terjang Jokowi memang diakui jempol. Bukan hanya masyarakat Jakarta, Ssolo dan sekitarnya yang salut dan kagum akan profil Jokowi, melainkan masyarkat luar pun sangat mengelu-elukan Jokowi termasuk Sumut. Ketika Jokowi datang ke Sumut, Masyarakat datang berbondong-bondong menyambutnya dengan antusias. Tak ada yang mengomando, tak ada ongkos dan konsumsi, mereka rela datang dengan sukacita menyambut Jokowi. Sangat jauh berbeda dengan Ruhut yang sebenarnya tidak pernah populer di Sumut, dan tidak pernah berjasa untuk Sumut. Dengan mengajak debat Jokowi,masyarakat beranggapan kalau itu hanya siasat Ruhut yang ingin numpang tenar, tetapi yang terjadi justru sebaliknya, masyarakat menjadi muak, marah, dan antipati terhadap Ruhut. Kalau sudah begini masihkah Ruhut punya muka????.

0 komentar:
Posting Komentar