promosi bisnis online gratis

Stop Penyebaran HIV/AIDS dengan Syari’ah, Bukan dengan Kondom!


Dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh bangsa ini, HIV/AIDS adalah salah satu diantaranya yang masih belum terselesaikan. Pasalnya, dari tahun ke tahun angka penderita HIV/AIDS terus bertambah, contohnya di Jakarta saja, menurut data yang diperoleh oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, jumlah penderita AIDS sepanjang tahun 2013 ini mencapai angka 6.973 kasus. Adapun jumlah penderita HIV sebanyak 24.803, data ini didapat dari hasil pemeriksaan dan survei yang ada. (Sumber: Merdeka.com).


Berbagai cara pun telah banyak ditempuh oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah maupun oleh LSM. Mulai dari penyuluhan bagi masyarakat dari semua lini sampai pembagian kondom secara gratis. Seperti yang dilansir oleh media online, Tribunnews.com, Jakarta, yang mengabarkan bahwa Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementrian Kesehatan Nasional akan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) yang akan diselenggarakan selama sepekan pada tanggal 1 Desember – 7 Desember mendatang. Pada acara tersebut akan dibagikan kondom secara gratis.


Mereka beranggaapan bahwa kondom adalah solusi yang dapat meminimalisir penyebaran HIV/AIDS. Justru melalui kondomisasi yang diadopsi dari strategi United Nation Acquired Immune Deficiency Syndrome (UNAIDS) dan World Health Organization (WHO) ini semakin memudahkan dan melancarkan jalan penyebaran virus berbahaya ini. Sebab strategi ini mencitrakan bahwa aktivitas seks bebas (perzinaan) dilegalkan negara, bahkan didukung serta difasilitasi.


Sebenarnya pangkal dari permasalahan ini dan permasalahan-permasalahan lainnya yang kompleks itu adalah dari kesalahan suatu sistem. Dan seperti ini lah kenyataannya wajah sistem Demokrasi, sistem yang di dalamnya terkandung berbagai paham-paham kufur Sekulerisme, Kapitalisme, dan Liberalisme, yang menjadikan kemaksiatan manusia adalah suatu hal yang wajar, memperluas perzinaan, pelacuran, dan seks bebas di berbagai kalangan masyarakat. Pergaulan tanpa batas yang menjadi produk dari sistem busuk ini pun kini telah marak dilakukan oleh para remaja, parahnya orangtua, masyarakat dan negara memandang ini adalah suatu hal yang biasa.


Nyatanya, kondom hanyalah solusi palsu yang ditawarkan oleh kaum sekuler-kapitalis yang haus akan materi. Telah sangat jelas bahwa hanya Islam lah satu-satunya yang bisa memberikan solusi nyata, tegas dan pasti. Hanya dengan syari’ah lah HIV/AIDS dapat ditanggulangi. Pemberiaan hukuman berupa cambuk atau rajam bagi para pelaku seks bebas (perzinaan), serta hukuman yang berat diberlakukan atas para pengguna narkoba yang disamping keharamannya, narkoba, melalui penggunaan jarum suntik secara bergiliran,menjadi alat yang efektif bagi penyebaran HIV.


Namun pemberian sanksi/hukuman (‘uqubat) terhadap para pelaku kemaksiatan tidak dapat dilaksanakan secara individu ataupun kelompok,melainkan hanya dapat dilaksanakan oleh negara yang memiliki landasan hukum syara’. Jelas pelaksanaan hukum syara’ ini tidak akan pernah bisa sempurna selama negara berlandaskan hukum pada asas-asas selain asas Islam. Maka sudah saatnya kaum Muslim bahu membahu melakukan upayadan bergerak untuk mengembalikan sistem Islam di tengah-tengah kehidupan, dan menyingkirkan sistem cacat nan busuk Demokrasi yang telah banyak dianut oleh negara-negara di dunia, dengan melanjutkan kembali kehidupan Islam yang telah lama terputus melalui Khilafah Islamiyyah, yang dengannya insya Allah syari’ah dapat terlaksana secara menyeluruh (kaaffah).


Wallahu a’lam bish shawwab .



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/29/stop-penyebaran-hivaids-dengan-syariah-bukan-dengan-kondom-614251.html

Stop Penyebaran HIV/AIDS dengan Syari’ah, Bukan dengan Kondom! | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar