promosi bisnis online gratis

Konspirasi Demokrat, Akankah Budiono Jadi Tersangka Laiknya Anas Urbaningrum?


Salam Kompasiana…


Bank Century tak memenuhi kriteria mendapat fasilitas pinjaman FPJP. Karena rasio kecukupan modal atau CAR ( (capital adequacy ratio) Century saat itu (30/09/2008) hanya 2,02%. Apalagi bank ini punya masalah struktural likuiditas akut saat itu. Dalam asumsi saya, hanya dengan tangan ajaib fasilitas FPJP itu bisa diberikan pada bank Century.


Kala pengucuran dana talangan yang dikeluarkan oleh BI juga agak aneh. Sebab Jusuf Kalla sebagai wakil presiden Republik Indonesia memegang pucuk pimpinan pemerintahan karena SBY (presiden RI lagi keluar Negeri). Namun JK sapaan Jusuf Kalla tidak diajak rapat untuk memutuskan tentang bank gagal dan dampak sistemiknya serta tidak mendapat laporannya dari Gubernur BI yang dijabat oleh Budiono maupun dari Menteri keuangan. Bahkan JK sebagaimana yang di tulis dalam akun kompasiananya di http://politik.kompasiana.com/2013/11/28/century-skandal-perampokan-sistemik-614868.html bingung tentang langkah yang diambil pejabat terkait.


Sesungguhnya kebingungan JK ini sangat beralasan. Dana yang seharusnya dikeluarkan adalah 630 milyar akan tetapi tanpa adanya penjalasan, tiba-tiba uang keluar sebanyak 2,7 Triliun dan bertambah lagi hingga mencapai 6,7 triliun. Proses pengucuran dana talangannya juga sangat cepat. Hari sabtu seharusnya kantor tutup dan seandainya dananya sangat mendesak seharusnya di hari senin baru bisa di kucurkan.


Atas dasar itu juga, jutaan rakyat Indonesia bertanya-tanya, ada apa gerangan di balik itu? nah, karena banyaknya pertanyaan, sementara yang bertanggung jawab tidak ada yang mau menjawabnya, maka rakyat pun menjawab sendiri pertanyaan yang dibuat sendiri. Sebagian rakyat ini menjawab dengan menduga-duga bahwa ini berkaitan dengan partai pengusaha yang berusaha mencari dana kampanye untuk tahun 2009 yang sebentar lagi berlangsung. Dugaan ini seakan di iyakan dan dibenarkan oleh partai penguasa dengan mengangkat Budiono sebagai calon wakil Presiden untuk mendampingi SBY.


Rakyat pun menduga bahwa Budiono dijadikan sebagai pendamping SBY untuk bertarung memperebutkan RI 1 dan RI 2 sebagai balas jasa, karena sudah menjalankan perintah atasan dengan baik. Selain itu tentunya juga untuk melindungi Budiono dari pengusutan kasus century jika sewaktu-waktu ada yang mengungkapnya. Langkah, tindakan serta setrategi yang dilakukan oleh partai pengusaha cukup sukses ditahun-tahun awal. Dan ternyata semakin bertambahnya tahun bukannya mengurangi ingatan masyarakat untuk menyuarakan pengusutan kasus Bank Century. Melainkan semakin hari, semakin banyak rakyat yang meminta untuk pengusutan kasus century secara tuntas.


Untuk itu, saya yakin karena banyaknya desakan masyarakat untuk pengusutan kasus Century ini. partai penguasa tidak akan kuat mempertahankan strategi yang mereka lakukan. Dan Budiono akan mereka lepas dari lingkaran mereka, sehingga Budiono akan menjadi tersangka selanjutnya dalam kasus Bank Century ini.


Sebenarnya cara ini adalah cara lama yang dimainkan oleh partai penguasa. Sebagaimana yang telah dilakukan partai penguasa ini pada Anas Urbaningrum. Anas Urbaningrum adalah anggota KPU priode 2001-2005. Artinya Anas ikut mengawal pemilihan umum yang berlangsung pada tahun 2004 lalu. Disaat menjadi anggota KPU itulah banyak masyarakat menduga bahwa ada campur tangan Anas dibalik kemenangan partai pendatang yang sangat signifikan. Hal ini dikaitkan karena setelah selesai pemilihan umum, Anas mengundurkan diri dari keanggotaan KPU dan bergabung bersama partai Demokrat yang menjabat sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah. selanjutnya karir Anas terus naik hingga akhirnya menjadi ketua umum DPP partai Demokrat.


Kala itu banyak pengamat yang menjagokan Anas untuk menduduki kursi RI1. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Anas ternyata kesandung Korupsi yang diteriakkan oleh Nazaruddin. Saat awal di isukan bahwa Anas tersandung kasus korupsi megaproyek, banyak kalangan dari partainya yang membantah dan membela secara membabi buta si Anas ini. akan tetapi karena sudah tidak ada kemungkinan untuk menutupi kasusnya lagi. Akhirnya partai pengusaha melepaskan Anas begitu saja alias cuci tangan. Sebelumnya membela secara membabi buta bahwa Anas tidak bersalah, jadi kebalikannya yaitu ikut menghujat Anas Urbaningrum.


Maka jadilah Anas hingga hari ini sebagai tersangka korupsi tanpa ada bantuan pembelaan sedikit pun oleh partai pengusaha tempat dia bernaung sebelumnya. Dan sepertinya kasusnya Anas ini akan terjadi lagi kepada Budiono. Yaitu dilepas oleh partai penguasa saat ini tanpa merasa bersalahnya.


“Habis Manis Sepah dibuang”


Wallahu’alam



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/29/konspirasi-demokrat-akankah-budiono-jadi-tersangka-laiknya-anas-urbaningrum-615254.html

Konspirasi Demokrat, Akankah Budiono Jadi Tersangka Laiknya Anas Urbaningrum? | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar