“Indonesia Bangkrut”, judul ini bukan tanpa alasan. Betapa tidak, dengan susah payah kita mengumpulkan pajak lalu dikelola oleh negara buat pembangunan tetapi kemudian habis digerogoti oleh koruptor. Hampir tak ada seorang pun yang tersisa dari wabah korupsi. Di tengah-tengah gencarnya pemberantasan korupsi, secara diam-diam anggota DPR meminta jatah THR (Tunjangan Hari Raya) kepada SKK Migas. Ini tentu biasa setidaknya mungkin bagi SKK Migas ataupun pejabat negara lainnya. Tetapi menjadi hal yang begitu fantastis ketika ini dipertontonkan di hadapan rakyat yang perutnya lagi kosong.
Lihatlah peta korupsi ini :
Kasus korupsi melanda semua kementerian, Gubernur, Bupati, Walikota, Pengusaha, LSM, Parta Politik, bahkan partai yang slogannya “bersih” dan “peduli” pun terjerembab dalam kubangan lumpur korupsi dan permainan perempuan. Kementerian agama lewat dana haji bahkan anggaran pengadaan Al-Qur’an. Mau jadi apa bangsa ini, uang Al-Qur’an pun dikorupsi. Seminggu terakhir ini bahkan wakil presiden sudah diperiksa KPK, presiden, istrinya presiden, anaknya presiden sudah disebut-sebut di pengadilan oleh banyak tersangka kasus-kasus berbeda….iiiiihhhhh!!!`!
Ada sebuah istilah media belakangan ini : “kalian kalau mau korupsi silakan, itu urusan kalian masing-masing. Yang penting jangan ketahuan apalagi tertangkap KPK”. Semoga saja ini hanyalah anekdot, karena kalau ditelaah secara awam memang ada benarnya. Dari mana partai-partai itu mengharapkan uang trlilliunan dalam waktu yang singkat dan mudah. Padahal ongkos kampanye, operasional rutin dan segundang kerja-kerja politiknya begitu besar. Maka tidak salah jika bangsawan-bangsawan partai diberi kursi-kursi sekaligus mesin cetak uang legal dari negara buat menghidupi partainya. Sangatlah jauh jika partai-partai itu bersumpah akan menghidupi rakyat, padahal biaya politik yang mereka butuhkan jauh lebih besar.
Semakin gencar KPK menggerebek, menangkap tangan, memeriksa koruptor dan orang-orang yang disangka koruptor maka semakin gencar juga petinggi-petinggi partai mencari peluang mesin uang. Semakin mendekati 2014, semakin nekad gerakan korupsi ini. Dugaan saya adalah, uang negara akan habis menjadi biaya penangkapan, biaya penyidikan, biaya pengadilan dan bahkan tidak berhenti sampai di situ, biaya hidup selama di penjara bagi para koruptor juga sangatlah tinggi. Mereka diberi fasilitas baju seragam tahanan, tempat tidur, makan 3x sehari semalam, air minum gratis, makan gratis, listrik gratis..semuanya gratis buat mereka. Siapa yang membiayai?…NEGARA…..
Bahkan tak sedikit dari mereka yang membawa bekal setumpuk buku-buku kesayangan mereka ke penjara. Itu artinya, mereka menyalakan lampu siang malam di penjara untuk membaca dan negara dibebani biaya listriknya.hahahahaha,….lelucon yang sungguh tak lucu di negeri ini.
Biaya pengadilan,…memangnya majelis hakim bersidang tanpa insentif?….Mana mungkin bro…. Semakin sering bersidang, semakin tinggi juga insentifnya. Semakin besar kasusnya, semakin besar juga biayanya.
Penyidiknya?…memangnya penyidik itu gratisan cooi?…Mana mungkin bro… Semakin lihai seorang penyidik, semakin kuat pula kasus yang disidiknya dan semakin mahal nilai diri dan kasus yang disidiknya…milliyaran bro, milliyaran…uang negara untuk memproses kasus demi kasus. Kita rakyatpun tidak adil, kala kita menangkap penjambret maka tamatlah riwayatnya karena pasti mereka akan DIBAKAR hingga tewas. Nah, kalau koruptor ?
Solusinya adalah :
1. Bubarkan partai-partai dan ubah sistem pemilu kalau tidak sekalian hentikan pilkada-pilkada,pilpres,pileg itu.,Setidaknya jadikan pemilu-pemilu itu menjadi satu di waktu yang sama.
2. Koruptor yang sudah vonis berkekuatan hukum tetap sebaiknya hukum mati saja. Sekalian habis perkara biaya-biaya penahanannya.
3. Harga-harga kebutuhan bahan pokok diturunkan serendah-rendahnya karena setinggi apapun penghasilan rakyat jika harga kebutuhan bahan pokok tetap selangit seperti saat ini, maka sungguh klimaksnya bisa sangat berbahaya. Setidaknya menghindari penjarahan rakyat kecil ke lumbung-lumbung pangan orang kaya.
4. Kalau 3 point itu masih juga belum bisa dilaksanakan, maka sungguh kita semua mengkhawatirkan ALLAH SWT yang akan memberi solusi dengan menghabisi kedzaliman yang telah kita perbuat bersama seluruh penguasa-penguasa yang dzalim itu beserta keseluruhan rakyatnya yang baik ataupun yang buruk semuanya dibinasakan kemudian diganti dengan yang baru yang lebih baik. Naudzubillahi mindzaliq.
5. Apa solusi anda ?

0 komentar:
Posting Komentar