Kasus Malpraktek Dokter Di Indonesia tergolong langka, Apakah karena Dokter di Indonesia super hebat ?

Profesi dokter, seperti pada profesi lain, sebagian diisi oleh dokter yang mulia penuh pengabdian ada pula dokter yang sebaliknya yang mementingkan kepentingan diri sendiri. Golongan yang melihat pasien sebagai object untuk memperkaya diri ini jika jumlahnya sangat sedikit disebut oknum, jika jumlahnya significant maka akan menjadi label dari profesi dokter.

Kasus malpraktek di Indonesia tergolong langka,ini bisa terjadi karena dokter di indonesia adalah berkualitas super sehingga sangat jarang melakukan malpraktek. Namun bisa juga karena arogansi profesi, merasa paling kuat, paling dibutuhkan, sehingga kelalaian dalam tugas tak perlu dipertanggungjawabkan. Kalo ada yang berani menyalahkan dokter akan berhadapan dengan semua dokter di Indonesia.

Dulu jaman orde baru profesi tentara sangat istimewa, mereka punya wakil di parlemen dengan jumlah yang sangat signifikan, menampar orang sipil di jalanan bukan hal bisa berdampak hukum. Karena saat itu tentara menampilkan diri sebagai profesi yang sangat istimewa dan paling berjasa menjaga keutuhan republik tercinta. Kepalah daerah paling pantas dipegang oleh tentara aktif atau pensiun, diluar profesi itu jumlahnya terbatas.

Anggota Dewan sebagai wakil rakyat juga mendapatkan banyak keistimewaan, namun banyaknya penyalahgunaan wewenang yang mereka lakukan telah membuat rakyat jengkel. Kalo anggota dewan yang kurang ajar semakin banyak, bisa saja akan membuat rakyat benci dan pada akhirnya anggota dewan tidak berani terang-terangan mengaku sebagai anggota dewan di tengah masyarakat karena dianggap identik dengan pencuri uang rakyat.

Masyarakat tentu berharap segala profesi di Indonesia mempunyai standart etika yang tinggi dan berkeadilan. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sebagai wadah profesi dokter diharapkan melindungi anggotanya dari perbuatan tercela. Sewajarnya sesama anggota IDI harus tolong menolong dalam kebaikan bahkan dalam kejahatan. Dalam kejahatan ??? Maksudnya jika ada anggotanya yang melakukan kesalahan tentu dibantu dengan memberikan sanksi sesuai ketentuan.

Beberapa hal negatif yang terasakan oleh masyarakat terkait profesi dokter adalah :

1. Dokter menerima fee dari perusahaan farmasi atas obat yang diresepkan, seperti korupsi tindakan ini membebani rakyat/pasien.

2. Kesan seolah dokter kebal hukum dibawah naungan soliditas organisasi profesi, mengakibatkan dokter cenderung mengutamakan kepentingan ekonomi institusi rumah sakit, perusahaan farmasi, dan kepentingan atas fee yang diterima daripada kepentingan pasien

3. Dokter bisa bersekongkol dengan koruptor dan pihak lain yang bermasalah dengan hukum dengan mengeluarkan surat sakit yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Demikian pendapat saya, semoga profesi dokter tetap menjadi profesi yang mulia dan tidak tergradasi , IDI sebagai satu-satunya wadah para dokter bisa berperan optimal.

sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/01/kasus-malpraktek-dokter-di-indonesia-tergolong-langka-apakah-karena-dokter-di-indonesia-super-hebat--614620.html