promosi bisnis online gratis

Boediono dari Bukan Siapa-siapa Jadi Wapres Boneka Berkat Skandal Bank Century


Bank Century adalah tiket Boediono menjadi Wakil Presiden. Itu pendapat umum masyarakat. Kenapa? Ya. Boedino yang bukan siapa-siapa pada 2008, tiba-tiba diangkat menjadi Wapres oleh SBY. Padahal Boediono dianggap paling bertanggung jawab dalam soal skandal Bank Centuty. Kini keterlibatan Boediono akan dicecar oleh DPR. Akankah Boediono memenuhi panggilan DPR dan bagaimana gambaran keterlibatannya? Mari kita telaah kasus Century dengan hati gembira ria.


Tanggal 18 Desember 2013, DPR mengagendakan pemanggilan terhadap Boediono. Boediono diyakini tak akan hadir memenuhi panggilan DPR sebagaimana penolakan Boediono hadir di KPK. Agenda DPR dapat dipastikan DPR akan mengejar dan mencecar keterlibatan Boediono terkait skandal Bank Century. Berbeda dengan pemeriksaan sebagai saksi untuk Budi Mulya, pemanggilan oleh DPR bersifat politis. Pun dalam pemeriksaan oleh DPR akan memunculkan kesan dan pesan di masyarakat seperti pada saat hak angket Bank Century bergulir: nuansa politis dibanding hukum. Apa yang menjadi kendala dan hambatan Boediono menolak hadir panggilan DPR?


Pertama, setelah belajar dari pengalaman menolak hadir dalam pemeriksaan di kantor KPK, Boediono merasa percaya diri menolak panggilan DPR. Namun ketidakhadiran oleh panggilan DPR akan berdampak buruk bagi Boediono secara politis. Jika Boediono tak hadir akan semakin menguatkan pendapat masyarakat tentang keterlibatan dan peran Boediono dalam skandal Bank Century.


Kedua, DPR akan mengejar keterlibatan Boediono berdasarkan pelanggaran terhadap (1) UU No 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah menjadi UU No 10/1998 tentang Perbankan Pasal 26-29 dan Pasal 50A, (2) UU No 8/1995 tentang Pasar Modal Pasal 5 Butir (a) Ayat 1 dan Butir (g) dan (i).UU N0 23/1999 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Bank Indonesia Pasal 11 dan Pasal 34, (3) UU No 24/2004 yang telah diubah dengan UU No 3/2008 tentang Lembaga Penjamin Simpanan Pasal 11 Ayat 1, UU No 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Pasal 35 Ayat 3 dan 4, (4) Keputusan presiden yang dilanggar adalah Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 2004 terkait Blanket Guarantee. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang dilanggar adalah Pasal 22 Ayat 1, 2, dan 3.


Ketiga, pelanggaran tersebut ditambah dengan pengubahan nilai penyelamatan dari Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun hanya dalam tempo 14 hari. Suatu perubahan angka yang drastis dan luar biasa. Ditambah lagi bahwa Bank Century diberi kucuran dana untuk menaikkan CAR negative 3.53% menjadi 8%.


Keempat, Bank Century adalah bank kropos. Belakangan memang terbukti, dari hasil audit sementara BPK, ternyata merger ini diduga semata-mata adalah untuk menghindari penutupan Bank CIC dan Bank Pikko. Bank Indonesia pun memberi banyak kemudahan. Bahkan laporan Keuangan Bank Pikko dan Bank CIC yang dijadikan dasar merger diberikan opini disclaimer oleh kantor akuntan publik, padahal jelas bahwa kedua bank ini bermasalah dari segi permodalan dan cash flow.


Bank Indonesia tidak pernah bersikap tegas, padahal bank ini berkali-kali mengalami posisi CAR negatif, melakukan pelanggaran BMPK dan pelanggaran Posisi Devisa Neto. Buruknya performa dan kinerja Bank Century tersebut dimulai sejak dua bulan setelah merger atau sekitar bulan Februari 2005. Akan tetapi BI terus saja membiarkan keadaan tersebut dan tidak mengambil tindakan apapun terhadap kondisi tersebut.


Rupanya, sejak jauh hari, perencaan perampokan uang negara secara canggih dan taktis telah dipersiapkan jauh hari. Abraham Samad pun menyampaikan hal yang sama bahwa perampokan Bank Century dilakukan secara canggih. Kini menjadi tugas KPK untuk mengusut tuntas secara hukum dan DPR secara politis tentang keterlibatan Boediono dalam kasus Century. Pun ketidakhadiran Boediono di DPR adalah contoh dan wujud ketidaktaatan hukum dan politis lembaga negara (Presiden dan Wakil Presiden). Publik menunggu kenegarawanan Boediono yang dari bukan siapa-siapa secara politis tiba-tiba menjadi Wakil Presiden boneka.


Salam bahagia ala saya.




sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/05/boediono-dari-bukan-siapa-siapa-jadi-wapres-boneka-berkat-skandal-bank-century-616595.html

Boediono dari Bukan Siapa-siapa Jadi Wapres Boneka Berkat Skandal Bank Century | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar