promosi bisnis online gratis

Isu Dan Komoditas Politik


Adanya ungkapan tahun 2013, merupakan tahun politik, nampaknya tak dapat ditampik. Apa lagi ungkapan ini dikaitkan pesta demokrasi 2014. Di tahun ini saja, pasca penetapan peserta pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ketetapan ini, secara otomatis langsung membawa arah partai politik (parpol) untuk bersiap berkompetisi melempar visi dan misi ditengah-tengah masyarakat. Namun, sayangnya nampaknya yang terjadi bukan sekedar visi misi yang dikumandangkan melainkan mulai terjadinya politik kotor dengan mengutamakan isu untuk dijadikan komoditas politik.


Ironisnya yang justru dijadikan sasaran tembak adalah mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. Berbagai permasalahan selalu di hubung-hubungkan dengan Ibas. Benar atau tidaknya nampaknya pembuktian dibelankangkan, yang utama adalah isu ini bisa dinikmati dan diterima masyarakat luas. Tak mengherankan jika kali ini dirinya kembali mendapatkan tembakan dalam korupsi di PT Kernel Oil Pte Ltd. Pengunaan nama anak ke dua Presiden SBY ini, digulirkan dalam persidangan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang melibatkan Direktur Utama PT Kernel Oil SIngapura Widodo Ratanachaitong dan Deviardi, pelatih golf Rudi Rubiandini, mantan Kepala SKK Migas yang sudah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Ibas dituding menerima setoran uang yang digelontorkan Karnel Oil. Penilaian saya penggunanaan nama Ibas dalam masalah ini sangat lucu sekali. Keanehan dan kelucuan terlihat dari pernyataan Deviardi dan Widodo, pada hal dirinya sendiri mengenal sosok anak sulung Presiden SBY. Apa kah pelontaran ini adanya sebuah titipan tertentu dengan motif politis atau untuk menyelamatkan diri dari jeratan hukum. Apa lagi dala pernyataannya Deviardi dan Widodo tidak menjelaskan secara terperinci bagaimana proses penyerahan uang dari Karnel Oil? Apakah menyerahkan langsung uang tersebut ke Ibas atau melalui perantara? Kalau ditelusuri, sebenarnya ada alur yang putus, ketika Deviardi dan Widodo menyebut nama Ibas. Karena keduanya tidak terlibat kontak dengan Ibas. Pertanyaannya adalah apakah ada orang yang menerima uang dari Karnel Oil dengan menjual nama Ibas? Ini menjadi tugas aparat hukum, khususnya KPK untuk mengungkap skandal yang terjadi di SKK Migas.


Yang pasti dalam masalah ini Rudi Rubiandini dan pelatih golfnya, Deviardi diduga menerima uang suap USD 900.000 dan 200.000 dolar Singapura dari Widodo Ratanachaitong melalui Komisari PT Kernel Oil Indonesia, Simon Gunawan Tanjaya dalam rangka mempermudah pemenangan lelang Fossus Energy Ltd di SKK Migas.


Pencatutan penilaian saya bisa saja terjadi. Pada hal saat ini jelas sangat berbeda dengan era sebelumnya, jangankan Ibas yang hanya anak seorang Presiden, Budino sendiri yang wakil Presiden dapat diperiksa oleh KPK. Artinya jika apa yang disampaiakan Deviardi dan Widodo tidak benar, dapat dipastikan adanya muatan politis dalam kasus ini yang bertujuan menghancurkan nama Ibas, jika ini terjadi dapat dipastikan bukan hanya Ibas yang terkena imbas tetapi SBY dan Hatta. Apa lagi selaku mertua Hatta akan maju kedalam pentas 2014. Sangat jelas isu keterlibatan Ibas menjual untuk menjatuhkan Hatta menuju pencalonan.




sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/03/isu-dan-komoditas-politik-613433.html

Isu Dan Komoditas Politik | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar