promosi bisnis online gratis

PLN Si Dracula Penghisap Darah


Belakangan ini Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) di berbagai wilayah di Sumatera Utara (Sumut) acap kali melakukan pemadaman arus listrik pelangganya. Alasanya karna PLN sedang mengalami kekurangan pasokan arus listrik, yang dikarnakan rusaknya beberapa alat reaktor/pembangkit listrik. Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat pelanggan/konsumen PLN. Pasalnya, karna pemadaman ini aktivitas sehari-hari, serta usaha para pelanggan PLN yang bergantung dengan menggunakan listrik menjadi terganggu, hingga pelanggan mengalami sejumlah kerugian dalam jumlah besar.


Slain melakukan pemadaman, PLN juga pernah melakukan pembongkaran sambungan listrik atau pemutusan KWh milik pelanggan secara sepihak. Tindakan PLN ini sangat merugikan masyarakat selaku konsumen. Padahal, dalam hal ikatan hukum antara pihak PLN dengan masyarakat selaku pelanggan atau konsumen memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Pelanggan sudah melaksanakan kewajiban dengan semestinya tapi, PLN kerap kali melanggar dan tidak memenuhi hak-hak pelangganya. Karena perbuatanya ini PLN mendapat cap buruk dikalangan pelangganya sungguh disayangkan.


Merugikan dan Semena-mena


Kerugian meteril sangat terasa akibat pemadaman arus listrik, seperti yang dialami oleh para pelaku usaha warung internet (warnet), rental computer, usaha percetakan dan fotocopy di Tapanuli Tengah (Tapteng), selama seminggu ini mengaku merugi. Pasalnya PLN melakukan pemadaman listrik secara tidak menentu. Menurut salah seorang pengusaha warnet, K Harahap mengatakan bahwa akibat pemadaman listrik selama dua minggu minimal dua jam perharinya membuat usahanya merugi sekitar Rp24.000 sampai Rp48.000 perharinya. Sebab sebanyak 8 unit komputer miliknya yang selama ini selalu laris digunakan oleh para pecandu internet tidak bisa digunakan.


“Biasanya selama 2 jam seperti waktu pemadaman listrik sekarang, saya sudah bisa mengumpulkan minimal RP24.000 hingga Rp30.000. kalau listrik padam, bagaimana saya mau mengembangkan usaha. Padahal ini adalah usaha saya satu-satunya untuk menghidupi keluarga. Saya tentu amat berharap agar pemadaman seprti ini tidak adalagi,” tuturnya.


Selain dengan sesuka hatinya melakukan pemadaman listrik, dan lambatnya prosedur untuk mengajukan permohonan pemasangan listrik, tindakan semena-mena PLN dalam melayani konsumenya juga patut dipersolakan. Seharusnya PLN dapat melayani konsumenya dengan baik untuk memenuhi hak konsumenya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Seperti yang terjadi pada keluarga Ledis Helmina, warga yang merupakan pelanggan PLN Rayon Rantauprapat Kota di Perumahan Puri Kampungbaru, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, karena rumahnya ditinggal selama 4 bulan (Oktober 2011-Februari 2012) KWh meter rumahnya diputus (dicabut) secara sepihak oleh petugas PLN. Padahal, sebelum meninggalkan rumahnya ia telah menitipkan uang dan kunci rumahnya kepada tetangga yang dipercayainya untuk mencarikan pengontrak rumah. Saat saya kembali lagi saya melihat KWh meter dirumah saya tidak ada lagi.


Usut demi usut Helmi malah diarahkan oleh pihak PLN untuk melakukan pemasangan jaringan baru seingga ia harus masuk daftar tunggu pemasangan jaringan baru. sebab menurut Helmi, keterbatasan ketersediaan KWh meter merupakan faktor utama rumahnya tidak dipasangi KWh meter kembali. “Saya heran mengapa saya dialikan untuk melakukan pemasangan baru dengan dibebankan biaya pemasangan yang cukup bersar dibandingkan biaya tunggakan rekening listrik,” katanya (harianmedanbisnis)


Membuat Emosi


Banyak pelanggan PLN yang geram dan marah atas pemadaman listrik yang sering terjadi, berbagai upaya pernah dilakukan pelanggan untuk menegur atau sekedar mempeingati PLN. Mulai dari menyampaikan keluhan melalui surat, baik menyurati secara langsung maupun melalui media/koran (surat pembaca harian analisa), menghubungi atau menyampaikan keluhan via telepon namun, semua itu tidak digubris oleh PLN. Ini lah yang memicu amarah para pelanggan hinga melakukan tindakan ekstrim. Seperti yang dilakukan oleh Warga Rantauprapat karna kesal akibat terjadinya pemadaman listrik selama satu hari, puluhan warga dari beberapa lingkungan di kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu menyerbu dan mengamuk di kantor PLN, area Rantauprapat, Sabtu (29/6).


Ketegangan sempat terjadi antara warga dengan salah seorang petugas piket malam yang mencoba menghalangi warga yang bersikeras hendak menemui manager PLN. kekesalan warga akhirnya redah setelah Manager PLN area Rantauprapat, Hartono, didampingi humas H Faisal Sitorus, tiba dan mengajak beberapa perwakila warga masuk kedalam ruangan. Dalam penuturan itu, perwakilan warga kecewa dengan kinerja pihak PLN, yang memadamkan aliran listrik kerumah warga, khususnya dilingkungan mereka sejak pagi hingga malam hari dan sangat mengganggu semua aktifitas sehari-hari.


Seperti penuturan Jufri Lubis yang juga menjabat sebagai bkepala lingkungan Bangunan mengatakan, seingatnya sudah tiga kali mereka melakukan demo ke PLN dan setiap ada pemadaman listrik yang cukup lama pasti lingkungan mereka kena imbas pemadaman, dan mereka meminta PLN untuk memprhatikan masalah ini.


Manager PLN area Rantauprapat Hartono, kepada warga menyampaikan bahwa pemadaman arus listrik kerumah warga bukan disengaja tetapi karena adanya jadwal pemeliharaan gardu induk (GI) tepat pada hari ini, dan harus dilakuykan untuk meningkatkan pelayanan dan perbaikan. “Kalau ada kesalahan dari pihak PLN mohon maaf,” karanya (hariananalisa)


Ini merupakan persoalan serus yang harus segera ditangani oleh PLN, jikalau PLN terus seperti ini dalam arti tidak memperdulikan atau bahkan semakin menelantarkan pelangganya, dikawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Pelanggan bisa saja melakukan tindakan yang lebih nekat dan ekstrim lantaran sudah terlalu muak dan geram atas ulah PLN yang hampir setiap hari melakukan pemadaman listrik dalam durasi yang cukup lama. Oleh karna itu diharapkan kepada PLN untuk segera memperbaiki kinerjanya dalam melayani pelanggan, serta PLN harus melakukan permintaan maaf kepada pelangganya yang sudah dirugikan dan terlanjur kecewa kepada PLN, agar kepercayaan dan empati pelanggan PLN dapat kembali demi kenyamanan dan kebaikan kita bersama.***


Penulis adalah mahasiswa fakultas Hukum UMSU, Pimpinan Redaksi LPM Teropong



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/26/pln-si-dracula-penghisap-darah-611373.html

PLN Si Dracula Penghisap Darah | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar