promosi bisnis online gratis

Prabowo Berubah?


Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), pensiunan Jenderal dan pernah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tampak berubah dihadapan 10 panelis dalam Seri Seminar yang diadakan oleh Dewan Guru Besar Universitas Indonesia.


Sepanjang sepengetahuan saya dan mengamati secara langsung berbagai penampilan mantan menantu Soeharto ini selalu berkomunikasi satu arah. Maklum saja, rekam jejak Prabowo adalah elit militer. Sebagaimana lazimnya tradisi militer yang digelutinya selama puluhan tahun, Prabowo tidak mengenal komunikasi dua arah seperti dialog dan diskusi. Terlebih Prabowo adalah mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus. Biasanya memberikan perintah kepada pasukan komando yang terbiasa bertindak efisien dan mematikan.


Ketika disebut nama Prabowo, pikiran saya cuma melesat dua hal. Pertama karir militernya dan yang kedua kuda-kudanya. “Biasa orasi depan kuda” begitulah kelakar saya dan kawan-kawan jika kebetulan “bertugas” menyaksikan Prabowo berpidato langsung. Prabowo memang punya hobby memelihara kuda-kuda import di Ranch yang dimilikinya. Ranch yang lumayan luas tersebut terletak di area Sentul. Bahkan tak jarang Prabowo sering minta di photo bersama kuda-kuda kebanggaannya. Ya begitulah, setelah mengakhiri karirnya dengan dipecat dari kemiliteran dan memilih “tutup mulut” terhadap tuduhan penculikan aktivis, Prabowo punya hobby pelihara kuda.


Tapi kali ini beda, saya harus mengakui soal satu ini. Penampilan Prabowo di hadapan para Guru Besar UI di seminar ‘Indonesia Menjawab Tantangan, Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang’ di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Rabu (27/11/2013) kemarin terasa berbeda. Saya berharap ini cuma perasaan saya saja.


Terakhir saya mengamati Prabowo berpidato secara langsung, dia masih dengan gaya militernya. “Saya disini untuk berpidato, untuk ceramah, bukan berdiskusi apalagi menjawab pertanyaan,” kata Prabowo berdasarkan ingatan saya saat Pidato dalam sebuah acara di Makassar.


Tapi kemarin beda. Pasalnya Prabowo menantang berdiskusi. Dihadapan para Guru Besar UI, dia menantang untuk berdiskusi. “Siapa yang tidak setuju dengan saya, mari kita berdiskusi dan silahkan debat saya,” kata Prabowo di acara yang diadakan di kampus UI Salemba, Jakarta.


Oke. Saya senyum-senyum mendengar dan melihat bahasa tubuh Prabowo yang sudah terlihat berubah tersebut. Berbeda dengan terakhir saya melihat. Namun dibalik senyum tersebut saya berusaha mengedarkan pandangan ke jajaran audiense yang persis berhadapan dengan Prabowo. Naluri korlap saya mengatakan (oke… ini kalimat dari tokoh Brigjen Supardjo, Wakil komandan Gerakan 30 September dalam film propaganda orde baru), ada pengarah bahasa tubuh yang memandu Prabowo. Tapi saya gagal, maklum saya tidak bawa tim lengkap. Tapi saya masih menyimpan rasa jika ada yang mengarahkan gimmick Prabowo.


Selain itu Prabowo juga menjanjikan akan menjawab semua pertanyaan para panelis yang semuanya Guru Besar itu. “Silahkan ajukan semua pertanyaan kepada saya, tidak pada forum ini saja, saya akan jawab langsung dan melalui sosial media,” tambahnya sepanjang ingatan saya.


Jika lazimnya Prabowo bicara satu arah. Kali ini sang duda keren yang “konon sedang pendekatan” dengan Widyawati janda Sophan Sophian, menampilkan slide presentasi. Tampilan slide tersebut menambah kesan ilmiah dan intelektual serta performance Prabowo. Sesuatu kesan yang sulit ditampilkannya dalam event-event sebelumnya.


Selain itu pilihan bahasa Prabowo juga terasa beda. Biasaya dia hanya bicara normatif, lazimnya materi Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (mata pelajaran peninggalan kurikulum masa Orde Baru). Dalam setiap pidatonya, Prabowo sering bicara heroisme ala militer. Namun kemarin porsinya sudah berkurang. Justru sebaliknya, Prabowo lebih banyak mulai menggunakan banyak joke yang lumayan cerdas. Dulu mana pernah Prabowo bisa mencairkan suasana dengan menggunakan Joke ala stand up Komedi.


Kesan cair Prabowo ditampilkannya. Entah sengaja atau memang spontan, Prabowo dua kali mengucapkan salam pembuka. Awalnya dengan suara yang lantang dan tegas Prabowo menyampaikan salam. Lalu spontan dijawab oleh seluruh audiense. Prabowo kemudian menyapa satu persatu para Guru Besar yang hadir di acara tersebut. Setelah sapa menyapa, Prabowo menyeletuk, “Oh maaf saya lupa, Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” kata Prabowo. Para hadirin, yang sudah menjawab salam hening, lalu kemudian menjawab kembali salamnya. Mungkin karena sadar telah memberikan salam pada awalnya, dia berujar “Maaf, saya grogi bicara di sini,” sambung Prabowo, kontan saja disambut tepuk tangan para audiense seminar. Berhasil rupanya, suasana pun berubah menjadi cair. untuk point ini saya harus apresiasi.


Kemudian selesai acara. Biasanya Prabowo, yang konon menurut pengakuan orang-orang di lingkaran dekatnya sering melempar handphone, langsung dikawal dengan rapat oleh para ajudannya. Tapi pada momen acara kemarin dia membuka dirinya dikerubungin wartawan. Para ajudannya pun cuma berada disekelilingnya, tampang mereka sudah mulai cengengesan, biasanya lebih serem dari centeng tuan tanah. Sesi dikerubutin wartawan, Prabowo tampil lebih enjoy bahkan sudah mulai menggunakan joke-joke yang lumayan segar.


Satu lagi, saat Prabowo akan beranjak dari Kampus UI Salemba selepas acara tersebut. Biasanya Prabowo diikuti oleh “rombongan sirkus” dengan iring-iringan lebih dari tiga mobil. Kali ini berbeda, dia cuma membawa 2 mobil. Satunya mobil SUV berwarna putih, Prabowo duduk di depan samping supir dan ketiga ajudannya yang tinggi besar seperti SBY duduk empet-empetan di kursi belakang. Sedangkan rombongannya yang lain naik mobil satu lagi, mobil yang jenisnya sama dengan mobil yang ditabrak anaknya Ahmad Dhani itu.


Dari hal-hal tersebut, saya melihat ada perubahan dalam diri Prabowo. Jika dalam bahasa kampung saya “alah mulai barangsua”. Setidaknya Prabowo telah menunjukkan bahwa dia telah berlatih dengan keras untuk merubah penampilannya dan juga tim konsultannya yang keren dan bule-bule itu.


Dugaan jahil saya adalah, Prabowo telah berlatih dengan keras untuk penampilannya kemari. Kedua, pelatih pidato dan pengarah bahasa tubuhnya telah sukses melatih Prabowo. Ketiga, alat komunikasi nirkabel Prabowo bekerja dengan baik sehingga Prabowo bisa berekspresi dan responsif mengikuti pengarah gayanya. Baiklah, ini cuma dugaan dari jahilnya pikiran saya.


Demikian dan Bubarkan..!!



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/28/prabowo-berubah-611931.html

Prabowo Berubah? | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar