promosi bisnis online gratis

SBY (Ternyata) Cinta Ruhut


Entah pertimbangan apa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjadi salah satu dari 4 juru bicara Partai Demokrat. Dengan penunjukan itu maka dalam waktu dekat ini, Ruhut akan semakin lantang berkoar-koar menyuarakan suara Partai Demokrat. Secara otomatis suara Ruhut adalah suara partai berlambang mercy itu.


Diangkatnya Ruhut pasti akan menimbulkan pertanyaan dan sebuah sikap entah itu kecewa, geram, dan melecehkan, baik dari internal dan eksternal partai. Sebagaimana kita ketahui perilaku Ruhut selama ini tak biasa seperti politisi lainnya, gayanya yang nyleneh, urakan, tanpa tendeng aling-aling bahkan etika sehingga sering menimbulkan masalah bagi orang lain baik sesama partai atau beda partai.


Meski sering kena batunya dan disebut pernah ditegur oleh SBY akibat gayanya yang demikian namun sepertinya ia tidak kapok-kapok. Bagi orang lain, di luar Partai Demokrat sikap Ruhut yang demikian sudah tidak bisa diterima lagi. Akibatnya ia ditolak oleh banyak fraksi saat dirinya dicalonkan menjadi Ketua Komisi III DPR. Ditolaknya Ruhut bukan karena kapasitas dirinya dalam menguasai masalah hukum namun lebih karena perilakunya yang sering tidak etis dan menyinggung pribadi dan perasaan orang.


Meski diakui bahwa Ruhut juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang-orang Partai Demokrat sendiri namun pria yang pernah main sinetron Gerhana itu tetap bisa bertahan. Penasehat Partai Demokrat T. B Silalahi dan Prof. Mubarok merasa kecewa dengan ulah Ruhut namun ia masih tetap saja bertahan. Bertahannya Ruhut bisa jadi karena SBY secara diam-diam masih membutuhkan dirinya untuk ‘membela’ diri dan keluarganya dari tuduhan yang selama ini dilontarkan kepadanya. Mungkin bagi SBY, Ruhut adalah pengacara yang bisa diandalkan dalam menyerang lawan-lawan politiknya sehingga lawan politiknya ciut nyalinya saat mengkritik dan menuduh SBY. Dengan diangkatnya Ruhut bisa jadi SBY memiliki advokat gratis.


Namun kalau dicermati diangkatnya Ruhut menjadi juru bicara Partai Demokrat menunjukan bahwa SBY sudah kehilangan kawan. Kehilangan kawan karena setelah kasus yang menimpa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Partai Demokrat mengalami ‘perpecahan.’ Ada loyalis Anas, ada yang tetap mendukung SBY, ada pula yang tak mau tahu alias masa bodoh yang penting dirinya tetap masuk DCT.


Dalam perpecahan itu, harus kita akui kubu Anas memiliki sumber daya manusia yang lebih bagus dan memiliki etika yang bisa diterima oleh semuanya. Mereka itu seperti Saan Mustofa dan Gede Pasek Sukardika. Dua orang itulah sebelum kasus Anas memanas sering memberi keterangan tentang Partai Demokrat kepada banyak orang secara santun, rasional, dan ayem. Sayangnya kedua orang itu menjadi loyalis Anas sehingga bisa jadi ‘kepergian’ dua orang itu diratapi oleh SBY.


Hilangnya orang-orang yang bisa menjadi juru bicara partai yang demikian membuat Partai Demokrat kehilangan sumber daya manusia. Akibatnya SBY menunjuk orang secara serampangan. Maksudnya, sudah tahu Ruhut seperti demikian masih saja dipercaya sebagai juru bicara. Padahal juru bicara adalah suatu peran yang penting. Ruhut dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos pastinya nanti akan menimbulkan problem-problem baru di Partai Demokrat, SBY dan keluarganya termasuk Pramono Edhie Wibowo.


Pengangkatan Ruhut itu kalau bisa ditolak oleh partai atau fraksi lain, pastinya Ruhut juga akan ditolak seperti saat dirinya diajukan menjadi Ketua Komisi III. Pun demikian bila ada orang yang berani kepada SBY di internal partai, pasti orang-orang itu akan mengutarakan keberatan atas diangkatnya Ruhut menjadi juru bicara dan mengusulkan SBY menggantinya.


Mungkin SBY dalam mengangkat Ruhut untuk kepentingan jangka pendek, hanya setahun hingga tahun 2014. Namun kepentingan jangka pendek itu tidak ditakar bahwa akan membahayakan kepentingan dan citra Partai Demokrat sendiri. Selama ini banyak orang mengakui bahwa Ruhut juga menjadi coreng dari rusaknya citra Partai Demokrat. Bila hal ini tidak disadari maka Ruhut bisa menurunkan perolehan suara Partai Demokrat dalam Pemilu 2014.


Diangkatnya Ruhut itu menunjukan bahwa SBY kehilangan kawan. Kehilangan kawan selain karena perpecahan di internal partai juga bisa karena SBY oleh banyak orang dianggap sudah tak bisa diandalkan lagi dalam Pemilu 2014, karena tak bisa lagi nyapres. Selain itu popularitas dirinya anjlok sehingga tak bisa digunakan sebagai vote getter. Banyaknya orang yang meninggalkan dirinya itulah yang membuat ia mengangkat Ruhut sebagai juru bicara.




sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/26/sby-ternyata-cinta-ruhut--611455.html

SBY (Ternyata) Cinta Ruhut | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar