promosi bisnis online gratis

Untuk yang ke Sekian Kali, Bahaya Terorisme Itu Nyata!


Tertangkapnya Abu Ibrahim, otak serangkaian penyerangan terhadap polisi seolah kembali mengetuk kewaspadaan kita untuk jangan pernah lengah memerangi terorisme. Bahaya laten terorisme begitu nyata, terlepas dari berbagai kontroversi di baliknya.


Abu Ibrahim kabarnya bahkan mengincar pejabat-pejabat tinggi di negara ini, terutama Kadensus 88 Brigjen M Syafei dan Wakadensus 88 Kombes Idham Azis. “Target mereka adalah thogut (penguasa lalim) secara keseluruhan,” kata jubir Polda Metro Jaya.


Abu Ibrahim, lanjut Adex, merupakan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Barat (MIB). Abu Ibrahim memiliki kemampuan mencuci otak anggotanya untuk membenci polisi.


Soal kelompok-kelompok teroris itu, Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengatakan Abu Ibrahim ini adalah anggota kelompok lama. “Kalau yang namanya teroris itu berkelompok, di Indonesia banyak nama kelompok teroris, tapi sebetulnya dari jaringan yang sama,” kata Ansyaad.


Sayangnya Ansyaad belum mau membuka siapa otak di balik para pelaku teror ini. Yang pasti, baik BNPT dan Densus 88 saat ini sedang mengusut sampai tuntas soal jaringan Abu Ibrahim.


Lagi-lagi soal HAM


Namun demikian, upaya memerangi teroris kerap mendapat “gangguan” dari berbagai pihak. Biasanya isu yang dipakai adalah isu HAM. Bahkan beberapa saat lalu, berbagai kelompok civil society menuduh Densus 88 telah melanggar HAM dalam hal penanganan teroris ini.


Seperti yang dikatakan Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf bahwa polisi khususnya Densus 88 selalu menembak mati padahal statusnya masih diduga pelaku terorisme.


Sedangkan perwakilan Muhammadiyah, Mustafa Nahrawardaya mengatakan, akibat dari tindakan polisi yang seenaknya takutnya akan menjadi awal mula munculnya PKI. Sebuah spekulasi yang terlalu berlebihan.


Teroris sebagai musuh bersama


Menurut saya, jelas sekali adegiumnya; teroris sebagai musuh bersama. Maka seluruh elemen masyarakat harus mendukung setiap usaha memerangi terorisme. Terorisme ini memang kejahatan extra-ordinary. Maka, ia membutuhkan penanganan yang luar biasa juga.


Sebaiknya, dengan pertimbangan tersebut di atas, maka HAM haruslah juga diberi pengecualian. Ingat, terorisme itu juga sudah melanggar HAM dengan aksi-aksinya.


Oleh karena itu, yang terbaik yang bisa dilakukan adalah mendukung lembaga-lembaga semacam Densus 88 dan BNPT.


Lalu, bagaimana menurut Anda sendiri?



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/02/untuk-yang-ke-sekian-kali-bahaya-terorisme-itu-nyata-615021.html

Untuk yang ke Sekian Kali, Bahaya Terorisme Itu Nyata! | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar