Baru saja saya tiba di Madura. Ada perasaan aneh dengan jalan utama pulau ini. Madura dinilai sebagai kelompok 4 kabupaten yang sepanjang jalanya tak pernah ada macet, kecuali beberapa pasar yang warganya ngeyel untuk jualan di jalan.
Ada lagi yang unik di kabupaten Sampang, para warga berjualan ikan hingga setengah jalan. Jadi bisa dipastikan jika pasar ikan ini aktif, kita harus sabar. Karena memang seperti itu entah sejak kapan.
Dan kali ini berbeda, kemarin saya memperhatikan sepanjang jalan dari pintu keluar jembatan Suramadu, bus yang saya tumpangi berkali-kali berhenti karena ada perbaikan jalan. Pemandangan yang aneh sebenarnya, karena perbaikan jalan kali ini tidak biasa. Sejak lahir saya tak pernah melihat perbaikan jalan ’seserius’ ini. Perbaikan jalan biasanya hanya dilakukan dengan tambal-tambalan dengan alat-alat tradisional dan seadanya. Yang biasanya tahun depanya sudah bolong lagi, kemudian ditambal lagi. Begitu seterusnya.
Tapi kali ini persis seperti perbaikan jalan di Malaysia. Dikeruk sepanjang jalan dan kemudian diaspal. Tentu dengan alat-alat berat dan pekerja profesional (sepertinya). Karena perbaikan jalan biasanya dilakukan oleh warga setempat, dengan tong dan aspal buatan sendiri. Tanpa alat berat.Saya kemudian tersenyum, semaju inikah pulauku sekarang? Padahal baru ditinggal beberapa minggu.
Meski agak menjengkelkan karena perbaikan jalan ini membuat fugsi jalan hanya berjalan setengah, mobil dari dua arah ini harus bergantian melewati beberapa titik jalan yang tengah diperbaiki.
Senyum saya mendadak berubah kecewa setelah membaca pesan masuk bahwa SBY akan mengunjungi Madura. Wah pantesan aja jalan diperbaiki. Huh. Berikut ini jadwal kegiatan presiden selama di Madura.
4 Des 13:
a. Pukul 08.55 WIB. RI 1 tiba di Bandara Juanda, diterima oleh Gub Jatim dan Forpimda Jatim.
b. Pukul 09.20 WIB. Berangkat menuju Kabupaten Sampang.
c. Pukul 11.30 WIB tiba di pendopo Bupati Sampang dan makan siang bersama Bupati & Forpimda dilanjutkan dengan dialog informal progres terakhir masalah pengungsi Syiah.
d. Pukul 13.30 WIB, menuju Kabupaten Sumenep.
e.Pukul 19.00 WIB, acara makan malam di Pendopo Bupati Sumenep dan acara tatap muka dengan Tokoh masyarakat.
5 Des 13:
a. Pukul 08.00 WIB, meninjau cagar budaya Asta tinggi
b. Pukul 09.00 WIB menuju Pamekasan untuk tanam dan panen jagung di Desa Montok Kec Larangan.
c. Pukul 11.00 WIB menuju Pendopo Bupati Pamekasan dan makan siang bersama Bupati dan Forpimda d. Pukul 13.00 WIB berkunjung ke Pasar batik Pamekasan
e. Pukul 15.00 WIB kembali ke Pendopo dan istirahat.
f. Pukul 19.00 WIB makan malam bersama Forpimda dan menyaksikan hiburan gelar budaya Madura.
6 Des 13:
a. Pukul 08.00 WIB berangkat menuju lokasi kebun jambu di Kecamatan Camplong.
b. Pukul 09.30 WIB menuju Bangkalan
c. Pukul 10.30 WIB tiba di Pendopo Bupati Bangkalan.
d. Pukul 11.00 WIB menuju masjid Jami untuk melaksanakan sholat. Kembali ke pendopo untuk makan siang.
Dan pada pukul 13.30 WIB bertolak ke Surabaya untuk melakukan berbagai aktifitas lainnya di kota pahlawan itu, sebelum pada tanggal 08 November bertolak ke Jakarta.
Ya pantas saja jalan diperbaiki sebegitu seriusnya. Gimana jadinya kalau jalan dibiarin aja, trus mobil presiden beberapa kali goncang karena jalan rusak. Hehe.
Sebenarnya presiden Mega pernah berkunjung ke pesantren Al-amien Prenduan. Bahkan SBY ketika hendak menjadi presiden sempat sowan dengan kyai dan menyapa para santri di masjid jami’ pesantren kami. Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra ketika masih jadi mentri, dan metri kehutanan (lupa) tahun 2004 juga pernah menjadi pembicara di pesantren kami.
Tapi lucunya semua mereka, seingat saya tidak pernah menggunakan jalan utama. Baik SBY, Mega dkk datang menggunakan heli yang turun di lapangan sepak bola yang memang ukuran standar internasional tapi tanpa tribun. Setelah acara selesai, mereka lansung pulang dengan heli. Jadi mereka ga bakal tau kondisi jalan yang sepertinya sejak zaman penjajahan ga pernah diperbaiki secara ’serius’.Dan untungnya dari semua jadwal perjalanan SBY diagendakan pada siang hari. Coba seandainya presiden mau jalan di malam hari, pasti beliau kaget kalau sepanjang pulau ini jalan utamanya tanpa lampu penerang. Sehingga para warga harus super hati-hati mengingat jalurnya juga dua arah. Yang ga biasa pasti horor kalau berkendara di Madura malam hari.
Tapi ya begitulah wajah negri kita. Pejabatnya lebih banyak pencitraan dan cari muka. Semoga tahun 2014 nanti kita punya presiden yang mau blusukan seperti jokowi. Jadi beliau bisa melihat kenyataan dari kondisi sehari-hari.

0 komentar:
Posting Komentar