promosi bisnis online gratis

Belajar Merawat Idealisme


Belajar merawat idealisme. Tentu bukan hal yang mudah. Kemampuan yang (bisa jadi) sangat bergantung pada kedalaman pemahaman kita terhadap nilai yang kita yakini kebenarannya. Pun yang terjadi hari ini dan cukup menjadi kekhawatiran publik, bahwa idealisme seringkali tergerus dengan realita peluang dan tantangan yang dihadapi seseorang. Peluang untuk melakukan penyelewengan dan realita bahwa nafsu manusia yang tak berbatas.


Pada awalnya kita begitu keukeuh memegang prinsip. Pada saat itulah, jebakan euphoria idealisme telah siap hadirkan romantisme ideal dari nilai yang diyakini kebenarannya. Jebakan euphoria idealisme seringkali membuat pemahaman atas nilai tersebut begitu rapuh, terutama ketika menghadapi ujian realita kehidupan. Jika tak kuat mengahadapinya, pada akhirnya kita menjadi pribadi yang permisif terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan idealisme yang kita pegang.


Mereka yang dulu rajin aksi menentang penyelewengan pengelolaan negara pun pada akhirnya harus ngantre masuk ruang pemeriksaan KPK. Baik yang baru berstatus saksi, maupun yang sudah bergelar tersangka. Seseorang berpandangan idealis biasanya hanya saat menjadi mahasiswa atau aktif dalam pergerakan di masa mudanya. Tak jarang sikap kritis ini mulai pudar dengan sendirinya, perlahan seiring dengan bertambahnya usia. Terlebih ketika “kursi empuk” kekuasaan mulai ditawarkan. Sejarah telah membuktikan, banyak tokoh yang sekarang menjadi begitu lembek dan pragmatis dalam bersikap, padahal saat era reformasi begitu keras menyuarakan keberpihakan pada rakyat.


Idealisme adalah nilai yang kita yakini kebenarannya. Suatu standar kesempurnaan, keunggulan, dan kebaikan. Idealisme juga dapat diartikan sebagai objek dari tujuan yang sempurna dan hasrat untuk mencapai suatu keinginan pada diri seseorang. Menjaga idealisme bukanlah perkara mudah, terlebih jika kita berada di lingkungan yang tidak sesuai dengan kondisi ideal sebagaimana yang kita harapkan. Pada akhirnya akan muncul konflik dalam diri kita. Di satu sisi kita akan berjuang mempertahankan idealisme, pada saat yang bersamaan kita dipaksa untuk menyesuaiakan dengan lingkungan. Tantangannya adalah bagaimana kita belajar merawat idealisme dan meminimalisir konflik dalam diri sendiri ketika kita berada di lingkungan yang tidak ideal tersebut.



Pahami dengan baik


Memahami dengan baik tentang makna idealisme adalah syarat mutlak dalam belajar merawatnya. Mungkin selama ini kita mengartikan bahwa idealisme hanya suatu paham atau keyakinan. Pemahaman tersebut tidak salah, namun terkadang pengertian itu hanya mendeskripsikan kulit luar dari idealisme yang sangat luas dan kompleks. Yang terpenting dari memahami idealisme adalah kita harus sadar betul bahwa kita tidak dapat hidup dengan baik jika kita tidak menjaga idealisme. Kita harus memahami bahwa idealisme adalah daya tahan atau sistem imun tubuh kita. Ketika sistem imun tersebut rusak, maka segala jenis penyakit akan mudah masuk ke dalam diri kita, yang pada akhirnya kita akan sakit lalu mati. Definisi itulah yang harus kita resapi betul agar benar-benar memahami apa itu idealisme dan apa urgensinya bagi arah hidup kita.


Langkah berikutnya, adalah memiliki kemampuan adaptasi terhadap dinamika lingkungan. Kemampuan membaur dalam sebuah komunitas tanpa harus melebur dalam system nilai yang tidak sejalan dengan idealisme kita. Kita menyadari bahwa manusia tidak bisa lepas dari lingkungan. Sebagaimana fitrahnyaa sebagai makhluk sosial yang tidak pernah bisa lepas dari proses interaksi dengan manusia lainnya. Dalam banyak study yang sudah dilakukan, lingkungan memberikan pengaruh yang sedemikian besar terhadap karakter seseorang. Pun dengan idealisme, konsistensi memegang sebuah nilai juga sangat dipengaruhi lingkungan dimana seseorang tinggal.


Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain (masyarakatnya). Ia tidak dapat merealisasikan potensi tanpa proses interaksi dengan manusia lainnya. Ia juga harus tunduk pada aturan atau norma sosial yang ada dalam lingkungan dimana ia tinggal. Manusia juga tak bisa lepas dari penilaian orang lain atas apa yang ada pada dirinya. Sebagai bentuk kontrol sekaligus apresiasi. Lingkungan memegang peran penting dalam proses pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis.


Pemahaman yang baik terhadap idealisme yang ada dalam diri kita, dilengkapi dengan kemampuan beradaptasi yang baik akan membuat seseorang lebih kuat dalam menjaga idealismenya. Hal itu akan nampak dalam setiap sikap dan pilihan hidup yang ia jalani. Dalam fikiran yang sederhana, masa depan bangsa ini sangat bergantung pada kemampuan masyarakat dan pemimpinnya dalam memegang teguh idealisme yang ada dalam dirinya. Kemampuan yang harus terus diasah dengan proses belajar dalam menghadapi setiap tantangan dan realita kehidupan. Karena belajar merawat idealisme adalah wujud dari belajar merawat Indonesia. Semoga!



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/01/belajar-merawat-idealisme-614761.html

Belajar Merawat Idealisme | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar