Tujuan berjilbab adalah untuk menutup aurat, menghilangkan celah-celah fitnah dan godaan maupun gangguan dari kaum laki-laki. Ada sebagian orang mengartikan Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka, dan dada dan ada pula yang mempraktekkannya sebatas penutup kepala, tanpa cadar, dan tanpa baju kurung.
Pertanyaannya, benarkah dengan berjilbab celah-celah fitnah dan gangguan godaan dapat dihilangkan? Jawaban penulis adalah omong kosong jika dengan berjilbab tujuan tersebut akan tercapai. Tetapi, penulis sepakat bahwa berjilbab semata-mata dipahami sebagai sebuah kewajiban.
Berikut ilustrasi omong kosong dari tujuan berjilbab:
Gambar 1 berstatus menikah dan memiliki seorang anak, gambar 2 berstatus janda juga memiliki seorang anak. Sedangkan gambar 3 bertatus perawan atau belum menikah dan tentunya belum memiliki anak. Ketiga gambar tersebut masing-masing memiliki status yang berbeda tetapi sama-sama menggunakan jilbab dengan mode yang sama. Dibandingkan ketiganya, mode jilbab pada gambar keempat adalah paling mendekati tercapainya tujuan berjilbab yaitu menutup aurat, menghilangkan celah-celah fitnah dan godaan maupun gangguan dari kaum laki-laki.
Lantas, bagaimana dengan gambar 5 sebagaimana ilustrasi berikut dibawah ini :
Rupanya, faktor penentu tercapainya tujuan berjilbab adalah ketika para perempuan memiliki wajah sebagaimana gambar 4 diatas meskipun yang bersangkutan perawan dengan hati yang baik dan mulia serta mereka berdua hidup disisi anda tanpa berjilbab atau menutupi aurat bahkan bertelanjang sekalipun setiap hari.
Kalau begitu, apa esensi jilbab yang bisa dipahami?menurut penulis, terserah apapun yang digunakan selama itu tidak membuat orang tergoda!.

0 komentar:
Posting Komentar