promosi bisnis online gratis

Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Anak Melalui Budaya



Rasa nasionalisme harus ditumbuhkan sejak kecil. Sebagai orang yang lebih dewasa kitalah yang memegang tanggung jawab untuk memupuk kecintaan pada tanah air tersebut. Kenapa nasionalisme penting dan bagaimana cara menenamkannya pada anak?


Rasa patriotisme dan nasionalisme dapat diasumsikan sebagai sikap-sikap positif yang harus dimiliki setiap warga negara. Seperti cinta produk dalam negeri, rela berkorban demi tanah air, dan berani menghadapi tantangan yang datang dari luar. Konsep kebangsaan dan patriotisme ini tampak sebagai sesuatu yang besar dan berat untuk dijunjung. Namun bila kita coba turunkan lebih membumi, saya yakin itu ada dalam kehidupan sehari-hari .


Rasa patriotisme dan nasionalisme sendiri tidak bisa didapat begitu saja ketika seseorang sudah berada dalam tahap dewasa. Ini harus ditanamkan dan dipupuk sejak kecil sehingga mengakar sampai sewasa. Semua itu berawal dari penanaman nilai-nilai di rumah. Orang tua dan orang yang terdekat dengan anak itu yang utama.


Penanaman nilai-nilai kebangsaan bisa dimulai sejak umur tiga tahun ketika anak-anak sudah dapat berkomunikasi verbal dengan baik. Mungkin awalnya dengan hal-hal yang mudah dulu seperti makanan dan pakaian. Misalnya dengan mengenalkan buah-buahan asal Indonesia, kue-kue tradisional, seperti kue nagasari, lepet, singkong dan sebagainya. Lalu baru ke bahasa.


Orang tua harus memberikan contoh berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Apalagi sekarang kadang orangtua lebih bangga jika anaknya bisa bahasa Inggris. Sebelum memperkenalkan bahasa asing, dari usia 0-5 tahun anak harus diperkenalkan pada bahasa ibu terlebih dahulu. Kadang orangtua suka lupa pada hal-hal mendasar.


Ada beberapa hal yang dapat mengurangi rasa nasionalisme pada anak-anak yang mungkin dapat terjadi tanpa disadari. Penyebabnya antara lain, orang tua lebih sering mengajak anak-anak berlibur ke luar negeri dibandingkan menjelejahi kota-kota di dalam negeri. Selain itu, banyak anak zaman sekarang yang kurang mengenal suku asal orang tuanya. Jika dia tidak tahu sejarah asal usulnya, bagaimana ia mau mencintai negerinya sendiri.



Agar anak bisa mencintai bangsa, orangtua memang harus ikut terlibat dalam memupuk cinta tanah air pada anak. Ada tahapan yang harus diperhatikan orang tua. Pertama, kuatkan dulu ikatan emosional dengan anak sehingga anak mau berinteraksi dengan orangtua. Banyak hal yang didapat dilakukan orang tua dalam meningkatkan rasa kebangsaan anak yaitu mengenal produk-produk dalam negeri seperti makanan, permaianan, pakaian adat, buku bacaan berupa dongeng atau legenda kedaerahan seperti Si Kancil, Timun Emas, Malin Kundang, dan sebagainya. Masalahnya, yang terjadi sekarang, anak-anak lebih tahu tokoh kartun luar negeri, dan lebih suka memakai kostum Superman dan Batman.


Kedua, belilah buku-buku yang mendeskripsikan Indonesia dengan baik dan benar, sehingga anak memiliki pengetahuan yang luas dan dengan demikian akan timbul rasa cinta pada Indonesia. Ketiga, ajaklah anak ke berbagai tempat di tanah air saat liburan supaya anak tahu tentang kondisi dan keindahan alam negaranya. Dampak globalisasi membuat anak mudah terpapar budaya lain, terutama karena adanya berbagai media yang mudah diakses seperti TV, internet, dan games. Sementara program yang mengenalkan kekayaan negeri sendiri semakin sedikit.


Banyak manfaat yang diperoleh dari upaya mengembangkan jiwa patriotic dan nasionalisme pada anak. Yang pasti buah hati kita jadi tidak mudah terpengaruh kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Oleh karena itu, ayo kita mulai menanamkan nilai-nilai itu dari sekarang.






sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/27/menumbuhkan-rasa-nasionalisme-anak-melalui-budaya-614637.html

Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Anak Melalui Budaya | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar