FORUM DISABILITAS resmi terbentuk di Propinsi Bali. Forum yang digagas sejumlah organisasi, serta pemerhati Disabilitas ini disepakati usai penyelenggaraan Sharing RANPERDA tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kantor Portadin, Sidakarya Denpasar (27/11). “ Forum ini lahir atas keinginan kelompok penyandang Disabilitas sendiri, lalu mendapat dukungan dari pemerhati Disabilitas lainnya. Mudah-mudahan dukungan akan terus bertambah ke depan “, ujar I Wayan Sujana Koordinator Forum yang juga Ketua Portadin Bali.
“Kehadiran forum ini, tidak saja untuk memperkuat lembaga penyandang disabilitas,namun juga mencegah superior antar lembaga, serta saling mendukung demi pencapaian tujuan strategis para penyandang disabilitas “, Ungkapnya.
Menyoroti isi Ranperda, Ida Ayu Made Gayatri, juru bicara Persatuan Tuna Netra Indonesia atau PERTUNI Bali menyatakan jika Ranperda yang kini beredar tersebut, belum seluruhnya menampung kebutuhan penyandang Disabilitas. “ Kami menyepakati untuk memeriksa lebih teliti perihal RANPERDA ini, karena isi yang tertuang, terkesan dipaksakan “
Komang Arya Ganaris, Direktur LSM Manikaya Kauci mengharapkan agar kelompok penyandang disabilitas yang beragam itu perlu untuk memunculkan kebutuhannya yang lebih detail, dimana nantinya fungsi forum hanya memformulasikan lalu bersama memperjuangkannya.
Sementara pegiat HAM, Agung Putri Astrid Kartika menekankan, jika draft RANPERDA dipandangnya masih sangat umum, “ Perda harusnya lebih rinci merumuskan hal-hal yang menjadi kebutuhan disabilitas, serta menegaskan tanggung jawab Pemerintah. Saya juga belum menemukan rujukan UU khusus, yang menjadi latar lahirnya Perda terutama UU hasil ratifikasi dari Kovenan HAM PBB. Ini penting, sebab Disabilitas juga menjadi isu Global yang perlu di hormati ” Ujar bekas Driektur ELSAM ini.
Ditempat terpisah, Agustinus Nahak, S.H, Ketua DPD HAMI Bali, menyatakan apresiasinya atas kepeloporan kelompok penyandang Disabilitas, “ Saya memperoleh informasi dari Pak Sekjend (DPD HAMI Bali,red), jika Inisiatif Forum ini justru awal mulanya datang dari kelompok penyandang Disabilitas. Ini menarik, karena menunjukan telah terbangunnya kesadaran akan Hak-Hak Dasar, termasuk hak atas perlakuan yang sama di hadapan Hukum dari kelompok yang kepentingannya selalu di eksploitasi ini. HAMI Bali akan turut mengawal Rancangan PERDA Disabilitas sehingga benar-benar nantinya, mengekspresikan kebutuhan riil penyandang Disabilitas diseluruh aspek termasuk Hukum dan Hak Asasi Manusia “
Tergabung dalam Forum Disabilitas Bali, antara lain Persatuan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin Bali), Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni Bali), Mahatmiya, WHDI, Gerkatin, Manikaya Kauci, LBH Bali, Walhi Bali, serta Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI Bali). Selain itu bergabung juga pegiat HAM, PERS dan sejumlah eksponen Mahasiswa. Forum Disabilitas berencana akan kembali menggelar Diskusi RANPERDA versi Forum awal Desember 2013, serta melakukan Audiensi dengan sejumlah pihak terkait antara lain GUBERNUR BALI dan Ketua DPRD Bali. (HB.02/far)
0 komentar:
Posting Komentar