Mungkin bagi KPK mengumumkan pemeriksaan Anas Urbaningrum dan istrinya Athiyah Laila lebih penting daripada mengumumkan pemeriksaan pejabat publik atau orang-orang yang berada di lingkaran kekuasaan Cikeas.
Kenapa mungkin, bisa jadi asumsi saya tersebut salah besar atau mungkin bisa jadi sangat tepat. Tentu asumsi itu berasal dari apa yang saya ketahui dari hasil mengikuti pemberitaan-pemberitaan media massa.
Masih ingat ketika Hatta Radjasa diperiksa pada kasus Hibah Kereta Api Jepang, tidak ada wartawan yang tahu Hatta akan diperiksa hari itu. Wartawan baru mengetahui di hari itu ketika Hatta datangi kantor KPK, itu pun Hatta hanya diperiksa 2 jam seperti hanya mampir numpang kecing di toilet kantor KPK saja.
Lalu yang masih hangat adalah rencana pemeriksaan Jero Wacik dalam kasus korupsi BP Migas, kemarin. KPK baru mengumumkan rencana pemeriksaannya dihari itu juga, dihari yang sama saat Athiyah juga diperiksa oleh KPK. Meski akhirnya Jero Wacik tidak menghadiri pemanggilan KPK, tapi pemberitaannya tenggelam dan terselamatkan oleh Athiyah.
Sangat berbeda perlakuan istimewa dari KPK untuk Anas dan Athiyah. Keduanya selalu diumumkan pemeriksaannya jauh-jauh hari, minimal satu minggu sebelum tanggal pemeriksaan. Ini yang memunculkan asumsi, bahwa Anas dan Athiyah sangat penting bagi KPK. Ada apa?
Yang menghebohkan dan masih hangat adalah ketika KPK memeriksa Wakil Presiden RI Boediono dalam kasus Century. KPK memeriksanya di hari Sabtu, dan bukan di kantor KPK. Bahkan pemeriksaan tersebut tidak diumumkan sama sekali. Ujung-ujungnya menjadi polemik dan berbuah aksi Walk Out oleh wartawan yang meliput konpers KPK soal Boediono di kantor KPK. Meski beberapa rekan wartawan yang di bertugas di gedung KPK saat itu, aksi WO tersebut diduga settingan. Ini pun sekaligus menegaskan, bahwa Anas dan Athiyah bagi KPK lebih penting kedudukannya daripada seorang Wakil Presiden.
Begitu juga ketika KPK memeriksa Bu Pur, orang yang berada dilingkungan kekuasaan Cikeas. KPK tidak pernah mengumumkan pemeriksaan Bu Pur, Wartawan baru tahu ketika keluar pemeriksaan. Dan yang teristimewa adalah pemeriksaan Wisnu Subroto, tak seorang wartawan pun mengetahuinya. KPK memberikan akses lewat pintu belakang kepada Wisnu agar tak diketahui wartawan. Inilah jenis-jenis Pengumuman oleh Jubir KPK saat memilih-milih, siapa yang paling penting diumumkan dan siapa yang harus umpetin. Demikianlah, salam…! @bobbytriadi
0 komentar:
Posting Komentar