Apa sih indikator rakyat puas terhadap kinerja presidennya? Tentunya ada banyak indikatornya. Namun saya meyakini hal yang tidak muluk-muluk karena terpenuhinya kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan), itu jawaban yang seringkali saya dengar dari orang-orang yang saya temui.
Tentu saja dalam konteks yang lebih luas, rakyat menginginkan presiden yang berpihak kepada mereka dengan membuat kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat. Lalu apakah Presiden SBY pro-rakyat? Tentu saja. Setidaknya itu tergambar dari fakta yang ditemukan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di lapangan.
LIPI membuat survei untuk mengukur dukungan rakyat terhadap demokrasi di Indonesia. Terungkap bahwa ternyata separuh responden memberikan aspirasi positif pada pola Presiden SBY yang dinilai telah memperhatikan rakyatnya dalam pembuatan UU.
“Sebanyak 52,3 persen responden menilai presiden dan kabinet telah memperhatikan kepentingan rakyat dalam pembuatan UU/anggaran,” kata Peneliti P2P LIPI, Wawan Ichwanuddin.
Survei yang dilakukan LIPI menjaring 1799 responden dari 31 provinsi di Indonesia. Responden dipilih dengan sistem acak bertingkat dengan menggunakan data dari BPS. Pengambilan data dilakukan dengan sistem tatap muka dengan menggunakan kuesioner dengan jawaban tertutup.
Kebijakan pro-rakyat
Apa saja sih kebijakan SBY yang pro-rakyat? Memang tidak dirinci oleh LIPI akan tetapi kita bisa melihat dari track record perjalanan SBY. Misalnya ada UU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), UU Pendidikan Tinggi, UU Perlindungan Pemberdayaan Petani dan UU Pangan. Itu merupakan beberapa UU pro-rakyat yang telah disahkan pada tahun 2013.
Ada juga beberapa RUU pro-rakyat lain menjadi target untuk diselesaikan tahun 2014. Misalnya, RUU keperawatan, RUU Usaha Perasuransian, RUU Desa dan lainnya. Selain itu, ada beberapa kebijakan dan program pro-rakyat SBY yang dinilai sangat baik dan terasa langsung oleh rakyat.
Berikut beberapa program pro-rakyat SBY: pengurangan subsidi BBM pada tahun 2013 dari Rp 306,47 triliun menjadi Rp 299,82 triliun dialokasikan untuk peningkatan bantuan sosial sebesar Rp 82,48 triliun yang digunakan untuk program pro-rakyat di antaranya BLSM (9,3 Triliun: 15,5 juta RTS), BSM/Bantuan Siswa Miskin (14,1 Triliun: 16,6 juta siswa dan mahasiswa), BOS (1,1 Triliun: 8,9 juta siswa), Jamkesmas (8,1 Triliun: 86,4 juta jiwa), PNPM Mandiri (11,48 Triliun: 5.146 kecamatan, pedesaan: 10.922 kelurahan), Program Keluarga Harapan (PKH) (3,6 Triliun: 2,4 juta keluarga), dana cadangan penanggulangan bencana alam (2,3 Triliun), dan masih banyak lainnya.
Rakyat menilai, ini nyata!
Pada akhirnya rakyat mempunyai penilaian sendiri yang di antaranya tergambar melalui survei LIPI tersebut. Kalau sudah begini, black campaign sederas apapun terhadap SBY tak berpengaruh. Ada adegium bahwa alam demokrasi suara rakyat adalah suara tuhan. Dan mayoritas rakyat senang dengan SBY, itu fakta yang tergambar dari survei LIPI!
0 komentar:
Posting Komentar