image: indonesiarayanews.com
Survey kembali membuktikan Jokowi memang “seng ada lawan”. Dalam survei yang dirilis oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jokowi kembali memperoleh skor tertinggi sebagai calon presiden RI 2014 paling potensial dengan angka 34,7 % dan sekaligus menunjukkan tingkat elektabilitas Jokowi semakin meninggalkan jauh “lawan-lawan” nya.
Bila dibuat list, potensi keterpilihan semua calon presiden, bahkan termasuk yang sudah resmi mendeklarasikan diri adalah sbb:
- Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, mendapatkan angka 10,7 %
- Capres Partai Golkar ARB alias Ical dengan angka 9 %
- Capres Partai Hanura Wiranto mendapatkan 4,6 %
- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (3,7 %)
- Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (3,3 %)
- Mahfud MD (1,8 %)
- Hatta Rajasa (0,6 %)
Dalam hasil survey tersebut tidak terlihat berapa hasil yang diperoleh oleh mereka yang kini sedang berjuang menjadi capres melalu konvensi partai demokrat. Bilapun diikutkan dalam survey, hasilnya sudah bisa ditebak: di kisaran 0,…%.
Angka tertinggi yang selalu diperoleh Jokowi pada setiap survey menunjukkan dengan semakin terang bahwa momen 2014 memang milik Jokowi. Yang Maha Berkuasa telah menentukan takdirnya bahwa Jokowi adalah emas permata bagi Indonesia; sehingga kotoran apapun yang coba dilemparkan oleh para lawan politik kepadanya tetap tidak mampu membuatnya buram. Yang terjadi, semakin Jokowi dihujat dan difitnah, elektabilitasnya semakin tinggi. Emas itu menjadi semakin memancar kemuliaannya.
Bahkan para pendukung berbagai partai mulai mengalihkan minatnya ke gerbong kereta Jokowi; seperti yang ditunjukkan oleh data yang dirilis CSIS:
Asal Partai | Mendukung | |||
Jokowi | Prabowo | Ical | Megawati | |
Demokrat | 42,7 % | 9,8 % | 6,1 % | 0 % |
Golkar | 22,7 % | 5,8 % | 36,6 % | 0,6 % |
Gerindra | 20,6 % | 59,8 % | 2,9 % | 1 % |
PDIP | 63,6 % | 4,9 % | 3,9 % | 10,7 % |
Muncul dari kota kecil bernama Solo, emas Jokowi berkilau menyilaukan mata nusantara dan dunia yang kemudian mengganjarnya dengan berbagai penghargaan untuk pengabdian dan prestasi yang berhasil di raih selama memimpin Solo. Berangkat dengan prestasi gemilangnya, Jokowi ke Jakarta ibukota negara Indonesia, untuk melebarkan area pengabdiannya kepada rakyat.
Belum genap satu tahun di ibukota, kinerja dan pengabdiannya sangat terasa hasilnya secara nyata dan rakyat pun tahu dengan jelas mau dibawa kemana Jakarta. Visi dan orientasi pembangunan Jakarta tidak lagi abu-abu; bahkan rakyat pun dipersilahkan untuk tahu proyek apa yang sedang dan akan dikerjakan, berapa dana yang dianggarkan dan siapa yang mengerjakan.
Kinerjanya yang “moncreng” dan terus menjadi sorotan berbagai media membuat rakyat seluruh negeri terpesona. Mereka pun menggadangnya untuk menjadi presiden. Hasil berbagai survey yang secara konstan menempatkan Jokowi pada ranking teratas adalah indikator nyata bahwa rakyat mengharapkannya. Rakyat sudah bosan melihat negeri ini terus dijadikan bancakan para koruptor, rakyat berharap Jokowi mengambil alih nakhoda dan membawa kapal besar Indonesia ini ke haluan yang benar. Dan tahun 2014 adalah momentumnya.
Meskipun secara fisik, Jokowi kalah gagah dari calon lain atau secara orasi Jokowi tidak bisa berpidato dengan suara yang berapi-api menggelegar ke seantero buana; tetapi secara moral, integritas dan dedikasinya kepada rakyat Jokowi adalah yang teratas.
Bila takdir sudah berbicara, tidak ada satupun yang mampu menghalanginya. Bila rakyat sudah bersuara, tak seorang politisi pun dapat membungkamnya. Dan takdir itu telah menggariskan bahwa Jokowi lah pemimpin Indonesia selanjutnya. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar