ternyata banyak jg yg hepi ketika ada dokter dipidana.
sy pernah dengar sendiri kekecewaan seorg dokter senior di surabaya - bukan hanya senior karena sdh sepuh tp jg krn beliau ini jg s3 n dosen - (kalo anda pernah liat acara adu panco di salah satu tv swasta nasional, dokter ini walaupun sudah berumur lansia masih bs jd juaranya. hebat !!!).
dokter ini kecewa dgn sistem pendidikan dokter jaman sekarang yg dari rekruitmennya sj sdh banyak yg beraroma duit. sdh kayak caleg. jd ujung2nya ketika jd dokter kayak kejar setoran. ndilalah (boso opo iki rek ???) kebanyakan mahasiswa kedokteran berasal dr kaum kaya, jd empati mrk thd penderitaan org lain msh diragukan. kan terbiasa hidup enak ?
kata dokter senior ini, kebanyakan dokter sekarang terlalu mudah memberikan obat & terlalu gampang ngomong “anda harus opname”. banyaknya rumah sakit yg kini berhaluan profit oriented & iming2 dr perusahaan2 farmasi telah mampu menggerogoti janji profesi yg dulu pernah mrk ucapkan. hasilnya, bs terjadi bias diagnosa.
mrk para dokter ini beruntung punya asosiasi yg kuat & kode etik yg melindunginya. tp apa lalu itu bs menjadikan mrk “tidak mungkin salah?” kebal hukum ?
seperti guru, polisi & tentara, serta pengacara / hakim. munculnya profesi dokter tdk lepas dr unsur pengabdian, nurani. profesi anda sangat mulia di masyarakat. mau bukti? walaupun masih muda n blm banyak pengalaman, anda para dokter gk akan dipanggil mas ato mbak dokter, tp di panggil pak ato bu dokter sbg wujud bhw anda di “tua-kan” & di nilai lebih !
dokter, kami butuh anda. terima kasih atas bantuan anda selama ini. kami tau anda jg capek, tp tolong pandanglah kami jg sebagai manusia bkn hanya sarana memperkaya diri.
(lho kok dadi curhat rek ???)
0 komentar:
Posting Komentar