Pagi ini tanggal 1 Desember 2013 saya benar-benar sedih dan merasa iri.
Bagaimana saya tidak iri , para pelaku seks bebas hendak diberikan kondom untuk mengurangi resiko menderita sakit HIV/AIDS melalui pekan kondom nasional, sedang saya harus membeli sendiri filter rokok untuk mengurangi resiko saya terkena penyakit paru-paru, kapan diadakan pekan filter rokok nasional bu,jadi saya bisa ngurangi resiko sakit akibat merokok dan gratis
Bagaimana saya tidak iri, setiap saya beli sebungkus rokok selalu ada tulisan “merokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan, janin dan kanker” tapi kenapa dalam bungkus kondom tidak ada peringatan seperti “Seks berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan terkena HIV/AIDS” atau “Setia pada pasangan untuk menghindari penyakit HIV/AIDS”.
Bagaimana saya tidak iri, jika saya berjalan saya suka melihat iklan anak kecil dengan tulisan “tolong jangan asapi kami” namun saya tidak pernah melihat iklan anak kecil yang menderita HIV/AIDS akibat kelakuan seks bebas kedua orang tuanya.
Bagaimana saya tidak iri, saya suka melihat iklan gambar orang yang paru-parunya hitam dan bertumpuk rokok seperti asbak, tapi saya tidak pernah melihat iklan yang memperlihatkan bagaimana keadaan tubuh yang terjangkit penyakit HIV/AIDSyang sudah akut (tanpa perlu memperlihatkan wajah).
Bagaimana saya tidak iri, banyak pihak yang mewajibkan pembeli rokok harus diatas 18 atau 21 tahun namun kok kondom boleh dibeli oleh siapa saja bahkan mau dibagi-bagikan gratis kepada anak muda
Bagaimana saya tidak iri, rokok dikenakan cukai sehingga harganya mahal dengan dalih dengan harga mahal orang akan sedikit yang membeli rokok, sedangkan kondom ga dikenakan cukai sama sekali bahkan mau digratiskan bagi yang mau melakukan seks bebas (kalau orang nikah sangat jarang pakai kondom,paling ikut KB)
Bagaimana saya tidak iri, disekolah-sekolah dan kampus-kampus banyak larangan merokok, tapi mengapa tidak ada larangan seks bebas yang beriko menularkan HIV/AIDS
bukankah HIV/AIDS dan asap rokok yang menyebabkan penyakit paru-paru sama-sama selain berdampak buruk bagi diri sendiri juga terhadap orang lain??
Asap rokok memang akan membuat anak kita menjadi terkena penyakit paru-paru jika terhirup asap rokok kita dan akan membuatnya menderita, tapi bukankah perilaku seks beresiko orang tua yang suka jajan/berganti2 pasangan akan meningkatkan resiko terkena HIV/AIDS yang akan ditularkan kepada janinnya yang tidak bersalah yang akan membuatnya sangat menderita karena selain menderita karena sakit juga akibat tekanan sosial?? Bukankah itu lebih berbahaya??
Tapi mengapa kami dianak tirikan??
====================================================================
Sekedar catatan mohon untuk membaca maksud yang tersirat,karena perilaku merokok dan seks bebas keduanya sama-sama perilaku yang buruk dan dapat berakibat buruk pula pada keluarga kita.
0 komentar:
Posting Komentar